BERITA KIM RONGGOLAWEPENDIDIKANPERISTIWA

Mabuk Saat Karnaval, 8 Siswa SMA Negeri I Kerek Di Keluarkan

SMA N KerekKIM Ronggolawe – Karnaval dalam rangka peringatan HUT RI ke – 71 yang di selenggarakan oleh PHBN Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban, (27/08) kemarin, ternyata berbuntut panjang terhadap 8 Siswa SMA Negeri I Kerek, pasalnya pihak sekolah terpaksa mengeluarkan 8 siswa tersebut dikarenakan 8 siswa itu melakukan tindakan tidak terpuji di saat pawai karnafal.

Dari informasi yang tersebar di masyarakat serta kicuan beberapa nitizen di dunia maya  yang berhasil di himpun oleh reporter kimronggolawe.com, pada karnaval tersebut, ke – 8 siswa mengalami mabuk berat akibat minuman keras, hingga sempat ada yang tidak sadarkan diri di saat pawai, akibat minuman keras tersebut.

Di jumpai di ruang tamu SMA Negeri I Kerek M. Sugiharto selaku Waka Kurikulum sekolah tersebut, membenarkan adanya kejadian tersebut, ” Semua sudah tahu bagaimana kronologinya, dan kami tidak memungkiri memang begitulah kejadianya” Kata Sugiharto, yang mana mewakili Kepala Sekolah tersebut yang sedang tugas keluar kota.

Dari ke – 8 siswa tersebut 3 siswa dari Kelas XI dan 5 siswa dari Kelas XII yang masing masing (J) asal Desa Kedungrejo, (SA) dan (AA) asal Desa Kasiman, (KJ) dan (K) asal Desa Gaji, (H),(I) (KI) asal Desa Tengger.

Lebih lanjut Sugiharto memaparkan bahwa keputusan yang di ambil oleh pihak sekolah tersebut merupakan keputusan bersama,dengan wali murid karena ke 8 siswa tersebut bukan kali pertama ini melakukan pelanggaran sekolah, bahkan dari ke – 8 siswa tersebut, salah satunya ada yang menjadi DPO Polisi terkait kasus penyahlah gunaan narkoba.

” Meski pihak sekolah mengeluarkan mereka, namun dari pihak sekolah tidak lantas lepas tangan, dan selalu mengupayakan untuk mendapatkan sekolah yang baru” Tambahnya.

Terpisah, Kepala UPTD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (DIKPORA) Kabupaten Tuban,Drs H.Sutrisno. M.Pd saat di konfirmasi kimronggolawe.com menyatakan ,jika pihaknya belum mendapatkan laporan dari pihak sekolah tersebut ” Kita masih menunggu, prinsipnya kita jangan sampai membunuh masa depan anak, kita cari jalan keluarnya dan sekolah akan kita undang, untuk klarifikasi kronologinya, intinya anak tersebut harus tetap sekolah “ Pungkasnya. [AM/CH]

 

 

 

kimronggolawe

Admin Web kimronggolawe.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button