BERITA KIM RONGGOLAWEINDUSTRI & WIRAUSAHAPENDIDIKANPERISTIWA

Program Semen Gresik Cerdas 2017 Resmi DiLaunching

KIM Ronggolawe  – PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk melalui salah satu  operating company Semen Gresik di Tuban dengan program Semen Gresik  Cerdas-nya kembali menggulirkan bantuan bea siswa untuk pelajar dari 24 SMA Sederajat di Kabupaten Tuban yang bertempat di Gedung Graha Sandiya Tuban (22/12).

Program yang dijalankan rutin tiap tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang diperuntukkan bagi semua siswa yang berbrestasi saja, sedangkan di tahun 2016 ini khusus diberikan kepada siswa SMA sederajat yang berprestasi namun dari keluarganya yang kurang mampu.

Sekalipun hanya diperuntukkan bagi SMA sederajat, jumlah siswa yang masuk kategori penerima bea siswa sesuai data yang diterima oleh perusahaan adalah sebanyak 300 orang. Sekolah mereka berada di wilayah Kecamatan Tuban, Merakurak, Kerek, Jenu, Tambakboyo dan Semanding. Sebanyak 70 % lebih diutamakan sekolah yang wilayahnya terdekat dengan perusahaan. Untuk seleksinya mereka terlebih dulu menulis berbagai hal mengenai Semen Indonesia atau Semen Gresik.

Menurut Kabiro Humas dan CSR Semen Indonesia, Wahyu Darmawan, total beasiswa yang disalurkan sebesar Rp. 450 juta, penerimanya mendapatkan dana sebesar Rp. 1,5 juta per siswa. Tujuan dari beasiswa ini untuk meringankan beban siswa yang berprestasi namun dari keluarga yang kurang mampu, agar mereka dapat terbantu biaya sekolahnya sehingga bisa fokus belajar untuk terus memacu prestasinya.

Selain meluncurkan program bea siswa berprestasi, pada kesempatan ini perusahaan juga melaunching 2 program lainnya, yaitu Program Pemagangan Siswa SMK Berbasis Vokasional yang merupakan kerja sama dengan SMKN 3 Tuban dan Program Pemagangan CDO (Community Development Officer) yang dikerjasamakan dengan Universitas Gajah Mada (UGM).

Ir. Noor Nahar Hussein, M.Si selaku Wakil Bupati Tuban mengatakan, pihaknya sangat berharap agar program semacam ini lebih ditingkatkan, khususnya perluasan pemberian beasiswa. Sebab menurut Wabup, angka Drop Out (DO) gara-gara kurang biaya bagi siswa miskin masih sangat tinggi.

“Pemerintah Kabupaten Tuban sejak Tahun 2011 dalam setiap tahunnya menyediakan sekitar Rp. 23 Miliar untuk menanggulangi para orang tua yang kesulitan ekonomi agar anaknya tetap mampu melanjutkan sekolah khususnya siswa tingkat SLTA,” Tutur Wabup. [CH/AM]

kimronggolawe

Admin Web kimronggolawe.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button