BERITA KIM RONGGOLAWEINDUSTRI & WIRAUSAHA

Semen Indonesia Gelar Capacity Building Anggota FMK

KIM Ronggolawe– Melalui program Corporate Social Responcibility (CSR) Semen Indonesia 2019, perusahaan BUMN ini menggelar Capacity Building anggota Forum Masyarakat Kokoh (FMK) dari 3 kecamatan, di ruang Sinabung PT Semen Indonesia Pabrik Tuban, Jumat (27/09).

Kegiatan peningkatan kapasitan terhadap anggota yang terdiri dari 4 orang masing-masing desa wilayah sekitar perusahaan ini, terbagi menjadi 2 hari kegiatan dengan total peserta 28 desa dari Kecamatan Kerek, Jenu dan Merakurak.

Siswanto selaku Manajer Bina Lingkungan PT Semen Indonesiaa (persero) Tbk Pabrik Tuban dalam sambutannya saat membuka kegiatan menyatakan, ini merupakan tindak lanjut program CSR perusahaan tahun 2019 yang akan memasuki fase pelaksanaan program di tingkat FMK (Forum Masyarakat Kokoh) dan OMS (Organisasi Masyarakat Setempat).

“Perusahaan kami melalui Unit CSR selama 2 hari ini telah melakukan Bimtek dan peningkatan kapasitas bagi anggota FMK yang merupakan lembaga yang diinisiasi oleh Semen Indonesia sebagai mitra perwakilan desa sekitar perusahaan untuk bersama-sama mendampingi program pemberdayaan masyarakat,” tutur Siswanto.

Program pemberdayaan tersebut, lanjut Pak Sis sapaan akrabnya merupakan program yang telah diusulkan OMS dan lolos verifikasi untuk mendapatkan anggaran dari CSR Semen Indonesia 2019 secara proporsional.

“Kegiatan Capacity Building ini juga memiliki tujuan untuk sharing knowledge dan menguatkan fungsi FMK dalam mengawal dan mendampingi pelaksanaan program yang telah direncanakan,” imbuhnya.

Sementara itu, Nunuk Fauziyah selaku koordinator pendamping CSR PT Semen Indonesia pabrik Tuban dalam materinya menyampaikan, pihaknya memberikan bekal materi tentang strategi membangun jaringan, karena FMK diharapkan mampu melebarkan sayapnya dan tidak hanya bergantung pada anggaran yang disupport CSR perusahaan.

“Kita juga sampaikan alur sistematika monitoring, karena ini penting bagi FMK untuk melakukan monitoring kepada seluruh OMS,” imbuh aktivis perempuan di Bumi Wali Tuban ini.

Dan yang terakhir, Nunuk menjelaskan tentang Brainstorming, ini merupakan teknis membangun persepsi bersama tentang tanggungjawab apa yang diemban oleh FMK, karena sejauh ini masih simpang siur statuta sebagai FMK, dan pengelolaan serta pemanfaatan pasca menerima bantuan. [CH/AM]

kimronggolawe

Admin Web kimronggolawe.com

Related Articles

Back to top button