BERITA KIM RONGGOLAWEINDUSTRI & WIRAUSAHAPEMERINTAHANPERISTIWA

Manajer Binling SG Kaget, Angka Kemiskinan 26 Desa Sekitar Perusahaan Meningkat 200 Persen Dari Data Bappeda Tuban

KIM Ronggolawe –  Guna mengurangi tingkat kemiskinan di wilayah ring 1 PT. Semen Indonesia pabrik Tuban, beberapa waktu lalu perusahaan berplat merah tersebut telah melaksanakan rekrutmen tenaga pendamping  Program Pemberdayaan Masayarakat Semen Gresik (P2M – SG) dan berhasil menjaring 9 orang tenaga fasilitator pendamping  Corporate Social Responsibility (CSR)  yang diperuntukan bagi desa – desa ring 1 yang tersebar dalam tiga kecamatan yakni Kecamatan Merakurak, Jenu dan Kecamatan Kerek.

Baca Berita Sebelumnya : 6 Warga Ring dan 3 Non Ring Lolos Dalam Seleksi P2M – SG

Dan, untuk  menselaraskan P2M – SG tersebut dengan program  – program serupa yang direncanakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, bertempat di ruang rapat Sekretaris Daerah lantai 1 kompleks Pemda Tuban P2M – SG bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda), Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompimka) serta sejumlah undangan  menyelenggarakan  kegiatan Workshop finalisasi konsep P2M- SG Senin, (28/05).

Dalam hal ini Siswanto selaku Manajer Bina Lingkungan PT. Semen Gresik pabrik Tuban menyebutkan maksud dan tujuan dibentuknya P2M – SG serta berharap dapat membatu pemerintah kabupaten Tuban dimana bersama – sama berupaya menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Tuban, oleh sebab Semen Gresik  berupaya mebantu dengan adanya program P2M – SG tersebut.

“Harapan kami program – program  CSR yang dikeluarkan oleh Semen Gresik  pabrik Tuban ini berorientasikan pemberdayaan masyarakat oleh sebab itu kami mohon dukunganya  kepada Forkompimka, Forkopimda, OPD untuk mendukung, mengawasi dan memberikan masukan kepada kami, kami akan berusaha, berupaya untuk  menjalankan program pemberdayaan masyarakat meskipun itu tidak ringan,” harap Siswanto

Menurut Siswanto pihak Semen Gresik sendiri telah  melakukan FGD terhadap Kepala Desa terkait dengan program ini, serta sudah melakunan workshop dengan pihak tingkat desa, namun menurutnya  banyak tantangan yang ia hadapi.

“Banyak tantangan yang kami hadapi contoh, program yang akan kami lakukan di bulan – bulan ini adalah memberikan bantuan sembako kepada 26 desa keluarga miskin yang ada disekitar perusahaan , kami sudah melukan Rakor dengan Forkopimka dan juga Kepala Desa dan sudah sepakat untuk memberikan sembako tahun ini  khusus untuk keluarga miskin yang ada di 26 desa, kami komitmen itu tetapi kami terus terang tidak punya data keluarga miskin itu di masing masing desa baik by name maupun by address, oleh sebab itu kami kemarin merapat ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk meminta data itu, dan kami sudah memperoleh data keluarga miskin dari 26 desa,” ucapnya.

Setelah memperoleh data dari Bappeda kemudian dilanjutkan dengan mengkomunikasikan dengan pihak desa dengan cara melakukan verikasi dengan haarapan agar komunikasi tetap bisa terjalin dengan baik tidak serta merta  data dari Bapeda tersebut langsung digunakan.

Tetapi menurut Siswanto, hasilnya tidak disangka, hasil dari verifikasi menunjukan kenaikan yang cukup drastis, data yang diperoleh dari Bappeda berbeda jauh dengan data yang ia terima dari pihak desa, menurutnya data yang ia dapat dari pihak desa naik hampir 200 persen dari data yang pihaknya dapatkan dari Bappeda Tuban.

“Hampir mengalami kenaikan 200 persen dari data yang kami peroleh dari Bappeda, ini yang membuat kami repot, dana mana yang kami gunakan kami berpikir dalam Rakor kemarin bahwa pihak desa sudah menyatakan siap bahwa yang diberikan sembako dari Semen Indonesia adalah data keluarga miskin,” sambungnya.

“ Ini harus kami komunikasikan lebih lanjut bagaimana penyaluran sembako keluarga miskin ini oleh sebab itu kami minta dikunganya dari Forkopimda, Forkopimka untuk menjembatani kami, biar upaya kita ini untuk menurunkan kemiskinan benar – benar terwujud tetapi kalau data ini masih berubah rubah dan silih bergnti susuai dengan program yang dimunculkan ini mungkin program kita untuk menurunkan kemiskinan menjadi mustahil karena data selelu berubah ubah dari masing – masing desa sekitar perusahaan,” tegasnya.

Lebih lanjut Siswanto membeberkan bahwa setiap desa yang ada di Ring 1 Semen Indonesia  mendapatkan kuota 250 juta rupiah yang disalurkan dari Semen Indonesia melalui Bina Lingkungan, dana sebesar itu diharapkan 70 persen dapat digunakan untuk pemnberdayaan bagi masyarakat sekitar perusahaan.

“ Kalau belum bisa diangka 70 persen  pemberdayaan paling tidak 50 persen ini dapat digunakan kegiatan pemberdayaan mayarakat pelan- pelan  dapat mencapai 70persen pemberdayaan yang disishkan dari CSR Semen Indonesia,” pungkas Manager Bina Lingkungan itu.

Kegiatan yang dihadiri oleh  Wakil Bupati Tuban Ir. H. Noor Nahar Hussein, M.Si., juga Sekrtaris Daerah Kabupaten Tuban Dr. Ir Budi Wiyana tersebut juga dipadu dengan pengenalan 9 tim P2M- SG kepada semua undangan yang hadir. [AM/CH]

 

kimronggolawe

Admin Web kimronggolawe.com

Related Articles

Back to top button