Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jalin Kerjasama Dengan Penggiat Gerakan Literasi di Tuban
KIM Ronggolawe – Bertempat di Aula Perpustakaan Umum Daerah (Perpusda) Tuban, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Tuban menggelar Rapat Koordinasi Dengan Stakeholder Eksternal, dengan mengambil tema “Program Gerakan Literasi Kabupaten Tuban”, Rabu (18/07).
Zaman dulu Literasi bisa dikatakan “melek aksara”, namun zaman sekarang literasi dapat diartikan “melek teknogi”
Hal tersebut disampaikan oleh Joko Prijono SH, M.Hum Kepala Dispersip Kabupaten Tuban dalam sambutannya di hadapan para peserta yang menjadi perwakilan dari masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Komunitas yang ada di Kabupaten Tuban.
Kegiatan tersebut, lanjut Joko, dilaksanakan dalam rangka mengkoordinasikan dan menginformasikan kegiatan-kegiatan Dispersip Kabupaten Tuban, khususnya menyangkut tugas pokok dan fungsi perpustakaan yang saat ini sudah mengalami perubahan perbaikan. “Baik dalam segi pengelolaannya maupun output pelaksanaannya,” katanya.
Sedangkan dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), lanjut Joko, perpustakaan merupakan sarana pendidikan non-formal yang sangat efektif jika bisa dikoordinir pengelolaannya dengan baik. Sehingga, masih terangnya, manfaat dari pengembangan dan pemberdayaan potensi manusia ke depan, akan semakin efektif untuk pihaknya kembangkan ke dalam program-program yang berdampak kepada diri sendiri maupun kepada orang lain.
Joko juga mengatakan bahwa perpustakaan saat ini, masih melaksanakan fungsi dan pelayanannya berdasarkan kegiatan sistem paradigma yang lama. “Yang intinya, perpustakaan hanya berfungsi sebagai sarana pinjam buku dan membaca buku,” ungkap Joko.
Terkait hal tersebut, Joko melanjutkan, maka diperlukan sarana dan potensi yang ada, untuk lebih bisa dioptimalkan peran dan fungsinya. “Sehingga, dampak (impact) yang dihasilkan dari lembaga tersebut akan lebih terasa kepada masyarakat,” jelas Joko.
Menanggapi hal tersebut, pihaknya mengaku mencoba mewujudkannya dengan gerakan literasi, di mana pada era globalisasi saat ini, literasi mempunyai pengertian yang lebih luas (universal) .
“Zaman dulu Literasi bisa dikatakan “melek aksara”, namun zaman sekarang literasi dapat diartikan “melek teknologi, yang mau tidak mau dan suka tidak suka, kita akan dihadapkan dengan hal tersebut,” tegasnya di hadapan peserta.
Oleh karena itu, pihaknya meminta agar generasi muda saat ini, harus mempersiapkan diri dalam menghadapi hal tersebut. Dengan rapat koordinasi ini, ia berharap, peran perpustakaan sebagai lembaga atau sarana pembelajaran sepanjang hayat, akan lebih mempunyai peran penting terhadap masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tuban juga melaksanakan penandatanganan kesepakatan kerjasama (MoU) dengan Relawan TIK Tuban sebagai perwakilan dari komunitas pemerhati literasi yang bertujuan peningkatan kapasitas masyarakat dalam Program Gerakan Literasi termasuk geliat Literasi Digital. [CH/AM]
