BERITA KIM RONGGOLAWEKESEHATANPEMERINTAHAN

Program Doktor Mengabdi UB, Keberhasilan IB Sexing Ke Peternak Palang Capai 86 Persen

KIM Ronggolawe– Kegiatan pengabdian pada masyarakat dengan skema Doktor mengabdi Universitas Brawijaya, Malang bekerjasama dengan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur dan Dinas perikanan dan peternakan Kabupaten Tuban dilaksanakan di Kecamatan Palang Kabupaten Tuban.

Kegiatan yang telah berlangsung selama 3 tahun dan dilaksanakan oleh Tim dari Fakultas Peternakan UB dibeberapa daerah termasuk Kabupaten Tuban tersebut, diketuai oleh Prof. Trinil Susilawati dengan anggota Dr. Kuswati, Aulia PAY dan Asri nurul huda.

Prof. Trinil, panggilan akrab perempuan guru Besar Fakuktas peternakan UB, kepada sejumlah media menerangkan, jika tujuan dari pembentukan dan pendampingan klaster sapi potong ini adalah untuk menjadikan sentra pembenihan sapi potong di kecamatan Palang, kabupaten Tuban ini bisa meningkat populasi dan produktivitasnya secara terus menerus.

“Melalui upaya ini, kami berharap agar para peternak di kecamatan Palang bisa lebih produktif, sehingga, beternak tidak lagi dianggap aktivitas sampingan,” ungkapnya usai presentasi laporan di Pendopo Kecamatan Palang, Selasa, (19/11).

Dalam kegiatan Doktor mengabdi UB ini, tim bersama peternak melakukan Inseminasi Buatan (IB) menggunakan Semen Sexing yang didalamnya hanya terdapat sel benih sapi jantan saja.

Metode ini, lanjut Prof Trinil dihasilkan dari pemisahan sel sperma antara sel benih jantan dan membuang sel benih betina, IB Sexing terbukti dengan tingkat keberhasilan mencapai angka 80 persen lebih dalam menghasilkan benih berjenis kelamin sapi jantan yang selanjutnya dapat memenuhi kebutuhan peternak akan bakalan penggemukan.

Sedangkan, alasan mengapa sapi jantan yang dipilih sebagai obyek penggemukan, hal itu menurutnya dikarenakan pertambahan berat badan sapi jantan lebih cepat dan harga jualnya lebih mahal dari sapi betina.

Lebih lanjut, Prof. Trinil yang sekaligus sebagai penemu IB Sexing ini meceritakan, jika demi menyokong keberhasilan didalam pembibitan sapi ini, memerlukan dukungan total dari pemerintah kabupaten Tuban.

Dukungan tersebut bisa dengan melaksanakan kegiatan seperti yang telah dilakukannya bersama tim yakni menyelenggarakan pelatihan dan demo dalam bidang penanaman tanaman pakan berupa rumput odot dan leguminosa, pembuatan pabrik pakan ternak berbahan baku lokal secara mandiri.

“kebutuhan dan operasional paling besar yang dikeluarkan peternak adalah di pakan, itu kenapa penting untuk memberikan pengetahuan bagi peternak untuk dapat membuat atau mengelola pakan sendiri,” imbuhnya.

Untuk diketahui, hingga tahun 2019 ini, Kabupaten Tuban masih menempati urutan 2 terbesar populasi sapi potong se Jawa Timur. (CH/AM)

kimronggolawe

Admin Web kimronggolawe.com

Related Articles

Back to top button