BERITA KIM RONGGOLAWEINDUSTRI & WIRAUSAHA

Banjir Orderan, Produksi Masker Batik Khas Tuban Diminati Hingga Luar Kota

KIM Ronggolawe – Berawal dari keprihatinan terhadap langkanya masker di toko dan pasaran saat pandemi Covid-19 seperti sekarang, Rumah Jahit Raysthavira yang terletak di Desa Margorejo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban sekitar sebulan terakhir memproduksi masker batik khas Tuban.

Deni Mariyana, pemilik rumah jahit tersebut menceritakan saat didatangi sejumlah wartawan dikediamannya, awal mula dirinya terinspirasi membuat masker khas batik Tuban. “Dulu awalnya kan mengerjakan jahitan pakaian batik, baik itu berupa baju, seragam, gamis dan sejenisnya, karena saat ini sedang adanya wabah Covid-19 orderan berkurang dan sepi,” keluhnya, Kamis (09/04).

Atas dasar itu, perempuan berkacamata ini mempunyai inisiatif agar para karyawannya tetap produktif dan bekerja. Sehingga muncullah ide membuat masker agar karyawannya tidak menganggur. Uniknya, masker produknya menonjolkan ciri khas yaitu motif batik khas Tuban.

“Bahannya pun sebenarnya dari kain perca sisa potongan pakaian yang sudah dikerjakan anak-anak, dari pada kain tersebut nganggur kita manfaatkan untuk membuat masker,” cetusnya.

Adapun jumlah karyawannya, ia mengaku setiap hari dibantu 9 orang karyawan, yang mampu menyelesaikan 500 hingga 600 masker dengan berbagai motif batik setiap harinya. “Tergantung pesanan, jika pesanan membludak seperti sekarang bisa lebih dari itu,” papar perempuan yang juga seorang guru Madrasah Ibtidaiyah tersebut.

Untuk jenisnya, selain motif batik khas Tuban, pihaknya juga memproduksi masker dengan motif polos. Namun ia mengaku, untuk saat ini motif batik yang banyak diminati dan banjir orderan. “Awalnya yang kita produksi adalah motif polos, namun ada usulan agar kami produksi motif batik dan alhamdulillah motif batik yang saat ini banyak orderan,” terangnya.

Sedangkan harganya, ia mematok untuk masker polos kisaran 3.500 rupiah hingga Rp 5.000 rupiah, sedangkan untuk motif batik mulai 7.500 rupiah hingga 1.000 rupiah. “Kelebihan masker motif batik khas Tuban ini dibuat 2 lapis kain yang didalamnya bisa diisi tissue. Sehingga bisa dipastikan aman dari debu,” imbuhnya.

Dan untuk memasarkan produknya tersebut, Deni memanfaatkan media sosial dan jejaring relasi yang membantu memviralkan. “Orderan saat ini bukan hanya dari lokal Tuban, tapi juga dari berbagai daerah seperti, Bojonegoro, Malang, Sidoarjo, Surabaya. Kalau lokal Tuban ini juga ada pesanan dari salah satu Rumah Sakit Medika Mulia , dan Bagian Kesra Setda Tuban,” pungkasnya. [CH/AM]

kimronggolawe

Admin Web kimronggolawe.com

Related Articles

Back to top button