BERITA KIM RONGGOLAWEPENDIDIKAN

Komisi IV Studi Analisa Sistem Pendidikan Berbasis Web di Dispendik Surabaya

 

KIM Ronggolawe – Untuk meningkatkan kemajuan pendidikan di era digital, Komisi IV DPRD Kabupaten Tuban melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pendidikan Kota Surabaya untuk mengetahui sistem pendidikan yang telah digunakan di Surabaya.

Dalam kunjungan tersebut, Komisi IV di terima oleh Tri Endang selaku Kabid sekolah menengah Disdik Kota Surabaya didampingi stafnya di Ruang Rapat Kartini.

Dalam sambutan Endang, Dinas Pendidikan Kota Surabaya telah merilis beberapa aplikasi untuk memudahkan jalannya pendidikan di Surabaya. Di antaranya SiAgus, De-One, dan STMJ Surabaya.

Selain itu, Dinas pendidikan Kota Surabaya di masa pembelajaran daring akibat pandemi covid-19 ini juga bekerjasama dengan Microsoft Office, yang mana mereka menerapkan penggunaan microsoft team 365 agar memudahkan para guru dalam melakukan pembelajaran daring.

“Melalui metode ini, hasilnya dapat dilihat langsung. Termasuk tugas-tugas siswa,” terang Endang.

Endang menambahkan, bahwa sebelum pandemi sebenarnya sudah menerapkan penggunaan microsoft team 365 ini, tapi dengan adanya pandemi ini, pemanfaatan microsoft team 365 lebih sering digunakan akibat pembelajaran yang daring.

Dikesempatan lain, Ketua Komisi IV Hj. Tri Astuti, SH mengatakan Kabupaten Tuban saat ini fokus pada percepatan pencapaian indeks pembangunan manusia (IPM). Karena belum optimalnya kualitas, kuantitas dan sebaran tenaga pendidik tentunya sangat erat kaitannya dengan pendataan pendidikan.

Politisi Gerindra itu juga mengatakan, karena belum lengkapnya pelayanan khusus penyandang disabilitas, maka Kabupaten Tuban saat ini telah memiliki perda khusus tentang disabilitas yang telah diundangkan.

“Harapannya dapat memberikan manfaat bagi penyandang disabilitas,” tuturnya.

Sementara itu, saat Endang ditanya oleh Anggota Komisi IV masalah biaya pembuatan aplikasi tersebut, mereka menjawab memanfaatkan perekrutan staf ahli bidang IT, sehingga dapat menekan pengeluaran biaya yang besar.

“Karena dengan merekrut anak-anak muda yang ahli IT ini, maka kita bisa memanfaatkan mereka sehingga tidak keluar biaya besar,” beber Endang. [CH/AM]

kimronggolawe

Admin Web kimronggolawe.com

Related Articles

Back to top button