ARTIKELHIBURAN

Begitu “Lungset” Kah Dunia Pendidikan Di Kerek

KIM Ronggolawe – Malam pertama panggung Gebyar Kemerdekaan 2017 PG, TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, yang diselenggarakan oleh Panitia Hari Besar Nasional (PHBN) Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban dalam rangka  Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke – 72 Kamis, (17/08) yang diseleggarakan di Lapangan Desa Margomulyo Kecamatan Kerek.

Ratusan penonton yang haus dengan adanya hiburan Agustusan, membanjiri Lapangan tersebut bahkan sebelum Shalat Isya’ pun letupan kembang api sudah mulai disulut dan menggelegar diangkasa raya pertanda acara tahunan tersebut dimulai, sekaligus sebagai pengundang penonton untuk hadir dalam acara tersebut.

Kegiatan yang dijadwalkan berlangsung selama dua malam itu, memang menjadi alternative hiburan bagi warga Kecamatan Kerek yang mana menyesalkan kemeriahan Agustusan di Kecamatan tersebut yang diperkirakan tidak semeriah tahun lalu, karena ada beberapa kegiatan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat  harus ditiadakan dengan alasan yang cukup klasik.

Namun, ditengah lemah gemulainya para peserta menari tarian daerah yang bisa dibilang sangat menghibur penonton,serta hentakan suara Sound System yang membuat para petinggi  – petinggi Penddikan di Kecamatan tersebut ikut manggut –  manggut  mengikuti irama yang terdengar mendayu, Nampak keunikan dari salah satu peserta yang menyuguhkan penampilan yang berbeda, peserta yang sekira usia 8 tahunan itu dengan lugas dan polesan dari para pembinanya berani naik kepanggung sendirian dengan menampilkan suara emasnya lewat karaoke dangdut.

Saya pun sebagai penggemar dan penikmat dangdut sejati, sangatlah bangga dan semakin bersemangat untuk menikmati dan penasaran lagu apa yang akan dibawakan oleh penyanyi cilik tersebut.

Namun, disaat pemandu acara tersebut mengumumkan ke pegunjung bahwa penyanyi tersebut akan membawakan lagu yang berjudul “ Lungset” mendadak rasa penasaran saya berubah, dan berbalik bertanya mengapa yang dipilih lagu ini ya..??

Sepintas tidak ada yang salah dengan lagu pilihan tersebut, memang lagu “Lungset” yang menggunakan bahasa Osing bahasa daerah Banyuwangi ini memang sedang popular di beberapa bulan terahir ini, terbukti lagu karya cipta dari Dody Boom ini banyak yang melantunkanya dalam beberapa versi meski lagu ini aslinya dibawakan oleh pasangan duet Anggrit Ivanca dan Choky.

Ya.. mungkin ada yang beranggapan sah – sah saja dengan membawakan lagu tersebut, namaun sebagai pelaku seni dan penikamat lagu dangdut mungkin ini adalah penampilan yang premature atau bisa dibilang juga pemaksaan tranding, dalam bahasa Indonesia lirik lagu yang terkandung dalam lagu tersebut, menceritakan seorang yang tulus mencintai pasanganya, namun tanpa sebab pasangan tersebut mengajak pisahan.

Yang menjadi pertanyaanya, mengapa harus lagu dewasa diusia dini..?? mungkin saya akan sangat respect bila penyanyi cilik tersebut menyanyikan lagu Muara Kasih Bunda milik Erie Susan atau Keagungan Tuhan milik Ida Laila atau apapun lah yang sesuai dengan usia penyanyi tersebut.

Tapi sudahlah, buktinya para penonton juga menikamatinya dan berebut mengabadikanya lewat ponsel canggihnya dan para petinggi – petinggi pendidikan di Kerek pun juga menikamati lantunan irama Koplonya dan bahkan disawer dengan recehan oleh salah satu pembinanya.

Dan semoga dalam penampilan dimalam ke- dua nanti ada yang berani berkaraoke dengan membawakan lagu yang lebih heboh lagi, seperti lagu berjudul Hamil Duluan misalnya. [AM]

 

kimronggolawe

Admin Web kimronggolawe.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button