Legen, Minuman Khas Paling Diburu Saat Ramadhan
KIM Ronggolawe – Berburu kuliner dalam bulan Ramadhan merupakan suatu kebutuhan dadakan yang mungkin dapat dikatakan wajib dalam rangkaian bulan suci ini, entah siapa yang mengawalinya namun dari tahun ke tahun kegiatan yang dibarengi dengan ngabuburit tersebut menjadi pilihan bagi kebanyakan muslim yang menjalankan ibadah wajib tahunan tersebut.
Bukan hanya makanan untuk berbuka puasa saja yang diburu oleh para Shoimun (orang yang berpuasa) namun minuman khas yang menyegarkan pun tak luput dari incaran mereka.
Disamping menjamurnya minuman pabrikan yang mengundang selera ternyata minuman khas Tuban seperti Legen pun selalu menjadi target buruan para Shoimun meski terkadang harus dibela – belain untuk mencarinya ke tempat penyadapan Legen tersebut.
Menurut Dwi Agus S. Salah satu pecinta minuman khas Tuban tersebut, mengatakan jika rasa minuman tersebut akan berbeda tergantung kawasan atau tempat dimana pohon Bogor (Siwalan) tersebut tumbuh.
“Mungkin tempatlah yang membedakan rasa dari Legen itu, karena beda tempat rasanya juga berbeda,” jelas pria yang juga PNS disalah satu instansi pendidikan di Kecamatan Kerek itu.
Lebih lanjut pria yang akrab disapa Mas Dasmo itu menjelaskan bahwa ia lebih memilih membeli Legen langsung dari tempat penyulingan ketimbang membeli dipinggir pinggir jalan yang dijajakan oleh para agen.
“Kalau mebeli disini (tempat penyadapan) dijamin masih segar dan asli, berbeda kalau membeli di agen disamping mungkin Legen yang diperoleh dari hasil pagi hari, juga kemungkinan keaslianya berkurang,” tambah pria dua anak tersebut.
Sementara itu Lamijan salah satu penyuling Legen asal Desa Kedungrejo Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban kepada kimronggolawe.com Sabtu, (26/05) mengaku kuwalahan dalam melayani para pencari Legen di bulan Ramadhan ini, sehingga banyak yang harus memesanya terlebih dahulu demi mendapatkan minuman yang konon dapat mengobati penyakit batu ginjal tersebut.
“Kalau hari-hari ini harus antri dulu sebab stok yang saya dapatkan hanya kisaran 5 sampai 7 botol saja kalau sore hari, sedangkan kalau pagi hari bisa dapat lebih dari 10 botol,” sambung Lamijan.
Lamijan juga menjelaskan bahwa dalam satu botol kemasan 1500 mili liter ia mengaku mematok harga 7.500 rupiah, sedangkan pembeli yang membawa botol sendiri dibandrol dengan harga 6.500 rupiah.
Dari Wikipedia disebutkan kata Legen ini berasal dari kata dasar legi (bahasa Jawa) yang artinya manis. Legen kebanyakan dibuat dari bunga pohon siwalan jenis perempuan yang bunganya berbentuk sulur. Sulur bunga ini dipotong sedikit demi sedikit untuk disadap getahnya yang ditampung pada sebuah tabung yang biasanya terbuat dari potongan batang bambu satu ruas.
Lama penyadapan ini biasanya semalam, pada sore hari tabung bambu ini (disebut bumbung) diletakkan sebagai penampung, maka pada pagi harinya sudah memuat penuh satu tabung. Satu manggar bunga biasanya menghasilkan sekitar tiga hingga enam tabung legen.[AM/HA]