Kemarau Panjang, Kerek Krisis Pakan Ternak
KIM Ronggolawe – Kemarau panjang yang terjadi di tahun ini, terasa berat dirasakan oleh sebagian besar warga Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban, disamping Kerek dikenal dengan kawasan yang tadah hujan, sebagian besar warga kecamatan tersebut bermata pencaharian sebagai petani yang hanya mengandalkan hasil panen sekali dalam setahun.
Selain bertani biasanya mereka juga menjadikan ternak sebagai sisipan penghasilan yang entah dalam jangka waktu berapa lama mereka menunggu menjual hasil ternaknya tersebut untuk dapat dinikmati atau sebagai modal dalam proses bercocok tanam.
Dampak dari kemarau panjang kali inipun juga dirasakan Abdul Karim (42) pria petani sekaligus peternak lembu asal Dusun Puter Desa Kedungrejo kecamatan setempat, pria dengan dua anak tersebut mengaku untuk tahun ini ia rasa berat pasalnya karena persediaan pakan untuk kedua ekor lembunya sudah lama habis, sehingga iapun terpaksa harus bangun pagi – pagi untuk mencari pakan bagi ternaknya hingga di sekitar Kecamatan Merakurak dan Kecamatan Jenu.
” La wong gimana lagi, persediaan pakan sudah habis, mau tidak mau saya harus mencarikan pakan ternak sampai ke Merakurak terkadang juga ke Jenu,” keluh Karim, Jum’at (02/11).
Karim juga menyebutkan bahwa dalam setiap harinya ia harus pulang pergi dengan menempuh jarak puluhan kilometer hanya untuk mendapatkan batang pohon jagung (tebon) atau terkadang sisa jerami panen pun ia bawa pulang supaya hewan peliharaanya dapat mengenyam makanan.
” Yo tiap hari jelajah Merakurak, terkadang sampai ke Jenu, karena mau beli pakan yo sekarang mahal, hampir mencapai 1 juta rupiah per colt,” timpalnya.
Apa yang dialami Abdul Karim tersebut juga dirasakan oleh para petani dan juga peternak yang ada di kecamatan itu, mereka mengaku jika kemarau panjang tahun ini sangat memberatkan mereka, karena cadangan pakan ternak yang mereka miliki sudah habis sebelum musim hujan.
” Biasane sampek udan teko pakanane sapi sing olehe nglumpukno iseh, tapi saiki wis entek, malah aku bar tuku dami sak colt, ( Red : biasanya hingga hujan datang cadangan pakan ternak yang saya kumpulkan masih ada, tapi untuk kali ini sudah habis, malahan sudah beli pakan jerami satu colt ),” terang Parji warga asal Dusun Luwuk Desa Kedungrejo kepada kimronggolawe.com.
Pria paruh baya tersebut berharap pada awal bulan November ini dapat turun hujan sehingga para peternak tidak repot lagi untul cari pakan hingga keluar kecamatan.
Meskipun pemandangan seperti ini sudah bertahun – tahun ada, dan selalu rutin dalam setiap tahunya, namun mereka (para pencari pakan ternak) merasa bahwa ini merupakan sebuah kebiasaan demi hewan ternaknya dapat makan.
” Meskipun jauh yo tidak kapok, ini sudah kebiasaan para petani,” sahut Tain. [AM/HA]