Petugas dan WBP Lapas Diajak Mengikuti Suri Tauladan Nabi Muhammad SAW
KIM Ronggolawe – Momentum Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati puluhan petugas dan ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas II B Tuban, di halaman Lapas setempat, Jumat (23/11).
Ratusan WBP begitu khusyuk mendengarkan pengajian dan memanjatkan doa yang disampaikan oleh salah satu kyai asal Tuban. Mereka pada Maulid Nabi Muhammad SAW diajak untuk mengikuti suri tauladan Nabi sekaligus Rasul Allah ini.
Dalam ceramahnya, KH. Anshori mengajak agar ratusan WBP mencintai Nabi dengan cara memperbanyak selawat dan meneladani sifat-sifat beliau, antara lain jujur. Sifat jujur ini kata Kyai, harus ditanamkan dalam diri para WBP dalam kehidupan sehari-hari. “Tanda-tanda akhir zaman adalah hilangnya sifat jujur pada manusia. Jika sifat ini sudah tidak ada maka tunggu saatnya kiamat akan datang,” katanya.
Selain itu ia juga berpesan agar Penghuni lapas dan petugas harus mempunyai sifat amanah, dalam menjalankan tugas serta amanah kepada sesama umat. Yang ketiga suri tauladan yang harus ditanamkan dalam diri kita yakni sifat tabligh menyampaikan orang yang hidup di akhirat zaman harus banyak menyampaikan hal yang baik.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas II B Tuban, Sugeng Indrawan kepada awak media mengatakan, tujuan kegiatan tersebut sebagai wujud program pembinaan keagamaan sekaligus dalam rangka meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan wujud rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW serta mentauladani sifat-sifat pribadi Rasullulah untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ia juga menyampaikan, peringatan maulid nabi Muhammad SAW ini hendaknya terus diresapi maknanya. Seperti terus meneladani empat sifat (Sidiq, Amanah, Tabligh, dan Fathonah) yang sudah dicontohkan nabi kepada kita dan menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita harapkan kegiatan keagamaan ini dapat memupuk mental agama mereka (Penghuni Lapas). Semoga setelah keluar dari sini mereka dapat berbuat baik sesuai dengan harapan kita. Dan selama masa tahanan kita terus memberikan pengajian agama. Tujuannya agar kerohanian mereka dapat bertambah,” pungkas Sugeng. [CH/AM]