Meski Sepi, Pedagang Tetap Bersyukur Dapat Mengais Rezeki dari Glodakan
KIM Ronggolawe – Gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VI cabang olagraga (cabor) paralayang yang dijadwalkan dari tanggal 1 hingga 9 April 2019 merupakan berkah tersendiri bagi para pedagang dadakan yang berjajar baik di seputaran area take off maupun landing.
Meskipun perlombaan paralayang yang digelar di bukit Glodakan tersebut tak semeriah ajang Kejurda tahun lalu, namun para pedagang tersebut bersyukur dapat ikut mengais rejeki dari olahraga dirgantara tersebut.
Hartik (38) penjual makanan dan minuman warga lokal asal Desa Trantang Kecamatan Kerek, Kamis (04/07) menuturkan bahwa pendapatanya berdagang di seputaran venue paralayang menurun dibanding tahun lalu.
” Sangat jauh mas dengan tahun lalu, kalau pada Kejurda dulu perhari bisa dapat penghasilan hingga dua jutaan, untuk 3 hari ini rata – rata dapat Rp. 400 ribu – Rp. 500 ribu,” ujar wanita paruh baya yang pernah menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) sejak tahun 2003 tersebut.
Hal senada juga dirasakan oleh Mursito pedagang asongan asal kota Tuban, ia mengaku setiap ada event paralayang ia bersama beberapa temanya selalu datang untuk menjajakan daganganya namun untuk event Porprov ini ia mengaku sepi.
” Biasanya ramai mas saat ini saya dan teman – teman banyak yang mengeluh karena sepi, semoga di hari berikutnya ramai,” pungkasnya.
Disamping sepinya pengunjung para pedagang juga mengeluh karena pada event sebelumnya pihak panitia menyediakan tenda kerucut untuk membuka lapak daganganya tetapi untuk tahun ini pedagang terpaksa mendirikan tenda – tenda sendiri. [AM/HA]