Usai Technical Meeting, Cabor Paralayang Siap Terbang Pukul 1 Siang
KIM Ronggolawe– Cabang Olahraga (cabor) Paralayang Porprov Jatim VI 2019 yang bertempat di bukit Glodakan Trantang, Kerek, Tuban, Senin (01/07) malam melaksanakan Technical Meeting.
Cabor Paralayang merupakan yang pertama dipertandingkan tuan rumah di Kabupaten Tuban dari 11 cabor lainnya, Cabor ini dijadwalkan siap terbang mulai Selasa (02/07) siang pukul 13.00 WIB. dengan jadwal tanding hingga Selasa (09/07).
Arif Eko Wahyudi, Ketua Paralayang Provinsi Jawa Timur usai memimpin technical meeting menyampaikan, malam ini telah dilaksanakan pengundian nomor urut terbang.
“Kita tidak sekali dua kali bikin even semacam ini, jadi ya mengalir saja, semua sudah paham. Terkait teknis pertandingan kita dalam setahun sudah melakoni liga dan kejurda, jadi semua sudah siap pada Porprov kali ini,” kata Arif.
Ia melanjutkan, para cabor paralayang ini yang dipertandingkan ada 6 (enam) nomor, masing-masing 2 nomor individu putra-putri kategori Ketepatan Mendarat (KTM), 2 nomor beregu putra-putri Ketepatan Mendarat (KTM) dan 2 nomor beregu putra-putri kategori Lintas Alam (Cross Country Rest to Gol).
Adapun jumlah kontestan, ia menerangkan sebanyak 14 kabupaten/kota yang mengikuti, dengan jumlah peserta 65 atlet. Kota Batu sebagai delegasi terbanyak 15 atlet dan Ngawi, Bondowoso, Surabaya dengan delegasi paling sedikit yakni 2 atlet.
Terkait Porprov kali ini, Arif mengaku bahwa setiap kabupaten/kota membawa gengsi nama baik masing-masing dengan daya dukung yang luar biasa dari bupati atau wakikota dibanding kejurda.
Pihaknya berharap, ini adalah Porprov pertama di Jawa Timur dan Indonesia bagi Cabor Paralayang yang mempertandingkan U-21, sebab Porprov di provinsi lain atlet PON dan Sea Games bertanding, tidak memberikan kesempatan pada atlet junior.
“Bedanya Porprov kali ini kita memberikan kesempatan atlet usia muda untuk terbang, sehingga ini bisa menjadi regenarasi yang baik bagi Cabor paralayang di Jawa Timur, dan kans sangat besar bagi mereka bermain pada Porprov mendatang,” timpalnya.
Terkait venue, pihaknya mengaku ada progres terkait pengembangan dan pembenahan fasilitas di Bukit Glodakan. Bahkan, ia mengaku bahwa bukit Glodakan layaknya “Surga yang Tersembunyi”.
“Bukit Glodakan potensinya sangat bagus, karakteristiknya berbeda dengan venue lain yang berada di pantai selatan, seperti di Malang dan Lumajang yang dingin, di sini ada view laut yang bisa dikembangkan bukan hanya sekedar tempat olahraga tetapi juga potensi wisata, bahkan kalau malam bisa terlihat kapal laut yang berada di pantai utara, tinggal bagaimana pemerintah daerah mengembangkan potensi yang ada ini,” pungkasnya. [CH/AM)]