KPUD Ajukan Tambahan Dana Rp 15 M untuk Pilkada Tuban 2020
KIM Ronggolawe– Setelah Pemerintah Pusat dan DPR RI melalui Komisi II sepakat pelaksaan pemungutan suara Pilkada 2020 serentak dilaksanakan 9 Desember 2020 dari rencana semula 23 September 2020, akibat pandemi Covid-19 berbagai skenario mulai direncanakan.
Begitu juga dengan jajaran penyelenggara di tingkat kabupaten, yakni KPUD Tuban mulai mempersiapkan penunjang protokol kesehatan demi suksesnya pesta demokrasi 5 tahunan pemilihan kepala daerah itu.
Zakiyah Munawaroh, Komisioner KPU Tuban Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat saat ditemui di ruang kerjanya menyampaikan, hal yang paling penting saat ini adalah penyesuaian anggaran.
“Untuk Pilkada 9 Desember 2020 anggaran masih kurang, karena kita harus melaksanakannya dengan protokol kesehatan Covid-19,” tuturnya, Senin (08/06).
Untuk itu, pihaknya telah mengajukan tambahan anggaran Rp 7 Miliar kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Tuban. Anggaran tersebut meliputi pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) meliputi: hand sanitizer, masker, tempat cuci tangan, disinfektan, thermo gun dan sarung tangan untuk penyelenggara tingkat TPS.
“Yang kita ajukan total Rp 15 Miliar, Rp 7 M untuk APD dan Rp 8 M untuk baju hazmat dan rapid tes bagi penyelenggara,” imbuh komisioner asli Kecamatan Rengel itu.
Selain itu, kata Zakiyah saat pencoblosan nanti setiap pemilih yang datang ke TPS akan menggunakan satu alat coblos. Berbeda dengan Pemilu sebelumnya yang hanya menggunakan satu alat coblos untuk semua pemilih.
“Karena itulah anggaran Pilkada tahun ini dipastikan membengkak, karena harus menyesuaikan dengan protokol kesehatan,” paparnya.
Namun demikian, menurutnya pengajuan tambahan anggaran untuk protokol kesehatan tersebut, nantinya akan direalisasikan dalam bentuk barang oleh Pemkab Tuban. Sehingga KPU Tuban menerimanya tidak dalam bentuk uang.
“Jika memang direalisasikan Pemkab, yang kita terima wujud barang bukan uang,” pungkasnya.
Untuk diketahui, anggaran Pilkada Tuban 2020 sedikitnya Rp 54 Miliar sebelum terjadi pembengkakan akibat wabah Covid-19. [CH/AM]