BERITA KIM RONGGOLAWEPENDIDIKANPERISTIWA

STIKES NU Resmi Bertransformasi Menjadi IIK NU Tuban, Rektor: Ini Sebuah Lompatan Besar

 

KIM Ronggolawe – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Nahdlatul Ulama Tuban kini telah resmi menjadi jadi Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Nahdlatul Ulama Tuban. Rangkaian peresmian dan launching dilaksanakan di pendopo krido manunggal Tuban, Selasa (23/03)

Dalam acara tersebut juga disaksikan dan sambutan secara langsung melalui siaran virtual oleh Gubernur Jawa Timur, dra.Hj. Khofifah Indar parawansa, Rais ‘Am PBNU, KH Miftahul Akhyar, dan Ketua Umum PBNU, Prof.KH Said Aqil Siradj, serta pada kesempatan tersebut Wabup Tuban, Ir. H. Noor Nahar Hussein, M.Si juga melantik Miftahul Munir sebagai Rektor IIK NU Tuban.

Kepada awak media, Wabup Tuban mengatakan, bertransformasinya STIKES NU menjadi IIK NU merupakan sebuah kemajuan pesat.

“Saya berharap lahirnya IIK NU dapat memberikan manfaat nyata serta ikut melaksanakan pembangunan kesehatan di Kabupaten Tuban,” harapnya.

Wabup dua periode ini juga menegaskan bahwa masa pandemi Covid-19 merupakan pembelajaran yang hebat bagi masyarakat terlebih untuk tenaga kesehatan yang memerlukan praktik secara langsung.

“Saat ini sedang dikembangkan praktik secara virtual kekinian yang bisa kita lakukan, seperti yang sudah ada saat ini operasi dengan bimbingan secara virtual dari jauh dan bisa dilaksakan secara lancar, walaupun itu memerlukan teknologi tinggi dan biaya yang tidak sedikit,” imbuhnya.

Sementara itu, Rektor IIK NU Miftachul Munir usai dilantik mengatakan, STIKES NU telah resmi menjadi Institut Ilmu Kesehatan Nadhatul Ulama (IIK NU). Hal tersebut merupakan sebuah lompatan besar.

“Di Jawa Timur hanya ada dua institusi kesehatan yang telah diizinkan, yaitu IIK Kediri dan IIK NU Tuban,” katanya.

Munir juga menerangkan, proses pengajuan perubahan STIKES NU menjadi IIK NU mendapatkan kemudahan berkat doa dari seluruh ulama. Ditetapkannya STIKES menjadi IIK NU karena telah memenuhi ketentuan, yakni memiliki lima jurusan yang menjadi syarat pokok untuk disetujuinya STIKES menjadi Institut, di antaranya jurusan kebidanan, keperawatan, ilmu gizi, dan administrasi kesehatan.

“Dalam hal ini peningkatan sumber daya manusia di dalam institut juga terus dilakukan, termasuk menjalin kerjasama dengan rumah sakit internasional, di antaranya rumah sakit Riyad dan rumah sakit internasional Qatar,” tandasnya.

Tidak lupa, Munir berharap, IIK NU dapat mencetak sumber daya manusia mumpuni di bidang kesehatan, dan bisa memberikan kontribusi besar kepada masyarakat khususnya di Kabupaten Tuban.

Untuk diketahui, tampak hadir dalam acara tersebut kepala bidang kesehatan PBNU dr. Syahrizal Syarif, LLDIKTI Jawa Timur, Bakorwil Bojonegoro, serta Forkopimda Tuban. [CH/AM]

kimronggolawe

Admin Web kimronggolawe.com

Related Articles

Back to top button