Tinggalkan Gadget, Anak-anak di Desa Devisa Isi Liburan Dengan Belajar Membatik
KIM Ronggolawe – Liburan biasanya dijadikan kesempatan bagi anak-anak untuk bepergian bersama keluarga, atau dengan menghabiskan waktu bermain Gadget. Namun tidak untuk belasan anak-anak yang ada di Desa Kedungrejo Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban.
Sejak dua Minggu lalu anak-anak yang kebanyakan masih duduk di Sekolah Dasar tersebut lebih memilih untuk belajar membatik di sanggar batik yang ada di desa setempat.
Dalam proses belajarnya anak-anak tersebut tidak hanya diajari untuk menggoreskan canting diatas kain, namun juga diajari dasar-dasar membatik serta membuat pola batik yang baik.
Uswatun Hasanah, selaku pemilik sanggar batik ” Sekar Ayu ” mengatakan jika idenya untuk mengajari anak-anak usia dini dalam membatik, berawal dari keprihatinannya terhadap kurangnya minat generasi muda dalam mengembangkan industri rumahan itu, sehingga ia mengutarakan maksudnya tersebut kepada guru sekolah agar disaat liburan anak-anak dianjurkan untuk belajar membatik ketimbang hanya bermain gadget.
” Saya prihatin dengan kurangnya minat generasi sekarang untuk mengembangkan industri batik Gedog, terutama untuk minat belajar memintal benang dan menenun, sehingga saya punya inisiatif untuk memberikan pembelajaran membatik terhadap anak-anak disaat liburan sekolah ini,” kata Uswatun Hasanah Minggu, (01/01)
Selain itu Uswatun juga menjelaskan jika dalam tahap pembelajaran tersebut anak-anak selain difasilitasi peralatan membatik secara gratis, anak-anak juga diberikan insentif dari hasil karya batik yang sudah mereka selesaikan.
” Harapan saya nanti anak-anak dapat meneruskan karya batiknya sehingga produksi batik ini tidak punah dan selalu ada,” pungkasnya.
Sementara itu Lailatul Qomariyah mengaku senang, pasalnya selain mendapatkan uang jajan ia juga dapat belajar cara membatik yang benar.
” Senang belajar membatik dan dapat uang jajan,” kata anak yang baru duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar itu.
Hal senada juga disampaikan oleh Rita pelajar kelas 5 Sekolah Dasar,ia mengaku dalam belajar membatik ia sudah dapat menyelesaikan satu kain kaos dalam 2 hari.
” Iya liburan sambil membatik, untuk kain kaos ini selesai dalam 2 hari dan jika sudah jadi biasanya harganya sekitar Rp. 80 ribu.” kata Rita.
Sekedar diketahui Desa Kedungrejo merupakan salah satu desa sentra Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) batik gedog Tuban dan merupakan 1 dari 6 desa di Jawa Timur yang menyandang predikat Desa Devisa yang telah diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) pada gelaran East Java Export Festival di Hotel Novotel Samator Surabaya pada Bulan November 2022 lalu. [AM/HA]