Divonis Kelainan Jantung, Bocah di Kerek Butuh Uluran Tangan

KIM Ronggolawe – Sungguh malang nasib Rofiana Alyya Putri (12) gadis belia asal Desa Temayang Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban, pasalnya anak pertama pasangan Ngali (50) dan Sri Andayani ( 31) itu telah di diagnosis menderita kelainan jantung sejak kecil dan harus mendapatkan perawatan khusus dari pihak medis.
Kondisi ini diperparah dengan keadaan ekonomi keluarga, sang ayah, merupakan buruh kuli panggul di pasar Tuban yang berpenghasilan kisaran Rp. 30 ribu /hari , itupun terkadang juga pulang dengan tangan hampa tanpa penghasilan.
” Suami kerja serabutan di pasar Tuban, dan jadi buruh ngarit (Red : mengambil rumput), ada sapi tapi milik sepupunya,” ujar Sri Andayani yang mengaku telah membina biduk rumah tangga bersama suami tercinta selama 13 tahun itu.
Dalam.kehidupan sehari – hari Alyya, bersama kedua orang tua dan adik kecilnya yang masih berusia satu tahun menempati rumah dengan ukuran kisaran 8 X 7 meter, berdinding kayu dan beralas tanah, tak ada barang perabot mewah dalan rumah tersebut, bahkan kamar tidur satu – satunya yang mereka miliki dijadikan sebagai tempat penyimpanan barang – barang yang sudah tidak berguna.
Selain itu Sri Andayani, juga menyatakan bahwa ia dan keluarga dulu pernah mendapatkan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) namun, selama empat tahun terakhir ini ia mengaku bahwa PKH yang biasanya ia terima sudah tidak dicairkan lagi.
” Dulu pernah dapat bantuan PKH, tapi sudah 4 tahun ini tidak cair, dan sekarang dapat KIS (Kartu Indonsia Sejahtera) tapi belum ada isinya,” terangnya.
Melihat kondisi tersrbut Kepala UPT. SD Negeri Temayang bersama dengan pihak pemerintah Kecamatan Kerek mengupayakan kesembuhan Alyya, dengan bermaksud untuk membawa murid kelas 6 itu berobat dan mendapatkan perawatan di Surabaya.
Bersama dengan petugas Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) sejumlah guru serta perwakilan pemerintah Kecamatan Kerek yang di wakili oleh Sekcam Kerek, Sabtu (08/11), mendatangi kediaman keluarga Srin Andayani guna melengkapi data – data yang dibutuhkan untuk proses penyembuhan Alyya.
” Rencana akhir bulan ini kita akan mengupayakan anak tersrbut untuk berobat di Surabaya, namun biaya lah yang menjadi alasan pihak keluarga sehingga sampai saat ini anak tersebut belum mendapatkan perawatan yang maksimal,” terang Dian Ayunda, Kepala UPT. SD Negeri Temayang itu.
Selain itu perempuan yang akrab disapa Bu Dian, tersebut juga mengatakan bahwa untuk biaya pengobatan kemungkinan sudah dicover sama BPJS Kesehatan, namun yang menjadi kendala adalah biaya operasional keluarga Alyya, yang saat ini ia pikirkan sehingga ia menggandeng pihak pemerintah desa dan juga kecamatan untuk bersama – sama meringankan beban keluarga tersebut.
” Kami sudah berkoordinasi dengan pihak desa dan kecamatan, pihak desa akan memasok sembako untuk keluarga di rumah saat Alyya, berobat nanti sedang pihak kecamatan akan mencoba koordinasi dengan pihak – pihak terkait guna kelancaran pengobatan nanti, ” kata Dian.
Selain itu, perempuan yang juga merangkap sebagai Kepala Sekolah di UPT. SD Negeri Sumberarum tersebut berharap ada tangan – tangan dermawan yang dapat meringankan beban keluarga muridnya itu.
Ditempat yang sama Sekcam Kerek Hermawan Wiratno, mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk kelancaran pengobatan Alyya.
” Kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait, semoga jelang pengobatan anak tersebut rumah singgah yang ada di Surabaya dapat difungsikan,” kata Sekcam.
Selain itu pria yang pernah berdinas di Dinsos P3A Kabupaten Tuban itu mengaku sudah berkoordinasi dengan pendamping desa terkait dengan diberhentikanya bantuan PKH yang di dapat keluarga Alyya. [AM/HA]



