Kemenag Tuban Akan “Razia” Pasangan Lansia Belum Nikah
KIM Ronggolawe – Kementerian Agama Kabupaten Tuban akan merazia pasangan lansia yang belum menikah di KUA setempat. Hal ini di ungkapkan Drs. Sahid, MM dalam kesempatan saat Pelantikan Pengurus Daerah Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kabupaten Tuban periode 2018-2023 Selasa (18/12), di Asrama Haji Tuban.
Dikatakannya, lewat tangan dingin para penyuluh Agama ASN dan Penyuluh Honorer akan dilakukan pendataan. Berdasarkan datanya, tahun 2018 terjaring ada 12 pasangan lansia yang dinikahkan massal. “Banyak sekali lanjut usia (lansia) yang sudah mempunyai anak cucu namun tidak diikat oleh pernikahan,” imbuhnya.
Selain itu, kata pejabat yang humoris dan agamis ini, dalam upaya meningkatkan tugas dan fungsi majelis taklim di Kabupaten Tuban harus mampu memberikan bimbingan dan penyuluhan juga kepada penderita HIV yang banyak penderita dari kalangan ibu-ibu, dan banyak orang tua usia lanjut yang belum bisa mengucapkan kalimat syahadat padahal mereka muslim.
“Ini menjadi tanggung jawab kita bersama, BKMT khususnya dan tugas Kemenag pada umumnya,” imbuh pejabat alumnus Universitas Gajayana ini.
Sementara itu ketua BKMT Jawa Timur, Dr. Aisyah dalam sambutannya menyampaikan bahwa Badan Kontak Majelis Taklim tugasnya mengkoordinasikan dan bekerjasama dengan institusi yang ada di Kemenag.
Ia juga menerangkan, bahwa dinamika kehidupan sosial itu sesuai dengan jamannya. Contohnya, dahulu anak berumur 9 tahun atau 10 tahun sudah ada yang dinikahkan, dan mereka lama tidak punya anak. Di jaman sekarang ini semua sibuk dengan telepon seluler, untuk anak yang kesepian ditinggal dengan kesibukan orang tuanya. Mereka bermain ke rumah temannya yang senasib, kemudian memutar film yang belum saatnya mereka tonton dan pada akhirnya timbul keinginan untuk mempraktekkan dengan lawan jenis ataupun dengan sesama jenis.
“Ini menjadi tugas kita bersama untuk memberikan penyuluhan baik kepada orang tua maupun anak lewat majelis taklim yang ada di masyarakat,” paparnya.
Selain itu, wanita asal Gresik ini juga menginginkan semua pengurus di daerah agar semua ranah politik saat ini tidak di bawa ke BKMT. Ia berpesan, jangan mudah tersulut dengan keadaan politik.
Ditemui secara terpisah, ketua BKMT Kabupaten Tuban terpilih Hj. Umi Kulsum, S.Ag, M.Pd.I mengatakan, dengan dibentuknya pengurus daerah BKMT Kabupaten Tuban harapannya, mampu memberikan peningkatan kualitas SDM yang ada di majelis taklim itu sendiri yang sebetulnya di Kabupaten Tuban jumlahnya banyak sekali tetapi sampai saat ini terkait dengan pendataan dan kurikulumnya masih belum jelas.
Kemudian, lanjut perempuan yang juga Kasi Mapenda pada Kemenag Tuban ini menuturkan, majelis taklim yang manajemennya atau pengelolaannya dilakukan dengan baik nanti dampaknya akan bisa membentengi umat Islam dari serangan radikalisme.
“Diharapkan nanti dengan kolaborasi kepengurusan ini yang terdiri dari organisasi kemasyarakatan yang dilegalkan pemerintah bisa melaksanakan program-program keumatan yang dibutuhkan, sehingga nanti ke depan terkait dengan pembinaan majelis taklim bisa dilaksanakan dengan baik,” pungkasnya. [CH/AM]