BERITA KIM RONGGOLAWEPERISTIWA

Tanah Di Srobot PT. SI, Warga Gaji Hadiahi Kranjang Ke DPRD

20160728_183842KIM Ronggolawe – Tuban , Sejumlah warga Desa Gaji Kecamatan Kerek, tak henti-hentinya memperjuangkan dan menyuarakan tanah hak miliknya yang diduga “diserobot” oleh PT. Semen Gresik (Semen Indonesia Group) Kamis (28/07) di Gedung Utama PT. Semen Indonesia, Gedung DPRD dan diakhiri di depan Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Tuban.

Saat warga “nglurug” di PT. Semen Indonesia sekitar jam 9 pagi, para demonstran ternyata tak cukup puas ditemui oleh Kasi Bina Lingkungan PT. Semen Gresik Wasito Edi yang dianggap bukanlah pembuat kebijakan perusahaan yang masih “minim” pengalaman tentang permasalahan warga Gaji.

Tak puas sampai disitu, para warga Gaji yang dikoordinatori oleh Abu Nasir dan Rudi Hartono ini kemudian merangsek menuju Gedung DPRD Tuban, untuk menyampaikan aspirasinya dan menuding bahwa anggota DPRD Tuban tidak ada yang peduli dengan nasib pribumi Gaji.

Rudi Hartono dalam orasinya mengatakan, “para anggota dewan yang terpaksa saya hormati yang memakan gaji dari rakyat, jika kalian tak mampu memperjuangkan rakyatmu yang terdholimi maka berhentilah menjadi anggota Dewan”.

“Mending berhenti jadi anggota DPRD, pulang saja sana cari rumput di sawah,” teriak salah satu warga asal Desa Gaji lainnya dengan membawa keranjang rumput.

Kemudian warga memaksa untuk ditemui oleh Ketua DPRD, tetapi diwakilkan oleh salah satu anggota Komisi A Muhammad Fuad politisi Demokrat yang menemui, “aspirasi dari warga Gaji akan kami sampaikan pada Pimpinan karena pimpinan lagi ada agenda keluar”.

Mendengar jawaban itu, warga semakin berang dan tidak puas dengan jawaban yang sudah sering kali disampaikan oleh DPRD dan menghadiahi “keranjang rumput” sebagai simbol kalau memang DPRD Tuban tidak mampu membantu warga Gaji, silahkan jadi pencari rumput saja.

Kemudian warga melanjutkan aksinya “ngepung” BPN Tuban, sebab gugatan warga Gaji yang tidak bisa mensertifikatkan tanahnya di PTUN Surabaya ditolak dan dimenangkan oleh BPN Tuban beberapa waktu lalu, dan lagi-lagi warga harus kecewa karena tidak ada satupun pejabat BPN yang menemui warga.

Warga memilih bertahan di depan pintu gerbang BPN Tuban dan sempat memblokir jalan utama DR. Wahidin Sudiro Husodo yang terletak di selatan Patung Tuban sehingga sempat terjadi kemacetan meskipun hanya berlangsung beberapa menit.

Abu Nasir selaku koordinator warga Gaji mengaku sangat kecewa dengan ulah para pejabat BPN Tuban yang tidak berani menemui warga, “ini jelas ada kebohongan besar yang disembunyikan oleh BPN Tuban,” tuding Abu Nasir dengan menggebu-gebu.

“Aneh tapi nyata, mana mungkin ada orang yang sudah meninggal bisa mensertifikatkan tanahnya, padahal orang itu sudah tiada puluhan tahun lamanya, dan ada juga muncul nama-nama orang tapi orang itu setelah kami kroscek tidak warga Gaji, jelas ini permainan BPN Tuban dan orang yang tidak bertanggung jawab,”tuding Bapak satu anak ini sambil menunjukkan data yang dimiliki.

“Kami warga Gaji akan terus berjuang, meskipun perjuangan untuk menuntut hak kami sejak 2003 belum membuahkan hasil,” pungkasnya.

Hingga akhirnya, di bawah pengawalan jajaran kepolisian Polres Tuban, berjalannya aksi unjuk rasa berjalan kondusif hingga massa membubarkan diri dan berjanji akan kembali lagi jika tidak ada perkembangan.[CH/AM]

kimronggolawe

Admin Web kimronggolawe.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button