BERITA KIM RONGGOLAWEINDUSTRI & WIRAUSAHAPEMERINTAHANPERTANIAN

Budi Daya Ikan Nila Di Bekas Tambang Tanah Liat S.I

KIM Ronggolawe – Pemanfaatan lahan pasca tambang yang dikelola dengan baik telah dibuktikan PT. Semen Indonesia (Persero) dibekas tambang tanah liat yang ada di Pabrik Tuban, dengan luas lahan pasca tambang 73 hektar yang terdiri dari embung yang selalu terisi air yang dimanfaatkan untuk budi daya ikan dengan sistem keramba.

Pada bulan September 2015 lalu, 50 ribu bibit ditaburkan untuk dikembang biakkan, hari ini Senin (25/04) bibit tersebut sudah siap panen. Tampak acara yang bertempat di embung yang berlokasi di Desa Temandang Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban yang merupakan Ring 1 perusahaan semen milik BUMN ini.

Acara yang dihadiri jajaran Direksi Semen Indonesia, terutama Direktur Utama Suparni menunjukkan keseriusan manajemen dalam mengelola lahan pasca tambang sebagaimana yang telah dilakukan di Kabupaten Gresik yang sudah disulap menjadi destinasi wisata air.

Kabiro Humas dan CSR Wahyu Darmawan menyatakan, saat ini luas embung yang digunakan untuk keramba ikan seluas 8 hektar, yang tujuannya adalah untuk program pemberdayaan masyarakat desa sekitar dan perusahaan tidak “menutup diri” apabila ada masyarakat yang berkeinginan turut serta budi daya ikan di keramba milik perusahaan yang sudah didukung beberapa fasilitas termasuk perahu untuk operasionalnya, dan jika diperlukan pendampingan, perusahaan melalui Semen Indonesia Foundation (SMIF) akan melakukan pendampingan.

Wahyu Darmawan melanjutkan, Semen Indonesia bekerja sama dengan SMIF sejak tahun 2011 sudah melakukan budi daya ikan nila di keramba hingga sekarang, yang operasional sehari-hari juga melibatkan warga sekitar, sedangkan pemasaran hasil panennya tidak pernah mengalami kendala.

“Selain dimanfaatkan untuk embung budi daya ikan, air embung yang tidak pernah surut di musim kemarau sangat membantu petani untuk pengairan lahan sawah di sekitar embung, sehingga petani sekitar embung bisa menghasilkan panen 3 kali dibandingkan petani lain yang hanya 1-2 kali panen karena hanya mengandalkan tadah hujan,” pungkasnya.

Sementara itu Direktur Utama Semen Indonesia Suparni menambahkan, untuk penjualan hasil panen raya ini yang ditaksir menghasilkan 25 ton ikan nila, dananya akan digunakan untuk pengembangan area sekitar, semua juga akan dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. (CH)

kimronggolawe

Admin Web kimronggolawe.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button