Karang Taruna Kerek, Kembangkan Peternakan Lele
KIM Ronggolawe – Geliat kegiatan Karang Taruna Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban bisa dibilang berkesinambungan, dan bukan hanya pemeriah kegiatan peringatan 17 -an saja, ini terbukti dengan program pemberdayaan yang digadang oleh jajaran kepengurusan organisasi kepemudaan di kawasan industri pabrik Semen tersebut, sudah mulai berjalan meskipun masih terseok – seok.
Seperti yang direncankan dan diprogramkan oleh pengurus Karang Taruna Kecamatan Kerek bahwa di tahun 2017 ini peternakan yang diperioritaskan untuk meningkatkan kebersamaan dan kekompakan pengurus dan anggotanya.
” Untuk tahun ini kita fokus kepeternakan lele, dan tidak menutup kemungkinan ditahun depan kita tingkatkan program pemberdayaan ini dengan skala yang lebih besar, tapi masih difokuskan pada bidang peternakan” Kata Chusnul Huda Ketua umum Karang Taruna Kecamatan Kerek, kepada reporter kimronggolawe.com Kamis, (21/12).
Lebih lanjut pria yang menjabat Ketua Umum (Ketum) sejak 2012 tersebut menjelaskan bahwa dana yang digunakan untuk program peternakan tersebut adalah murni dana dari para anggota Karang Taruna.
” Kita swadaya dalam kegiatan ini dan belum ada campur tangan dari pihak – pihak terkait untuk menyokong program kami” tambahnya.
Disinggung soal keterlibatan PT. Semen Gresik terhadap program pemberdayaan yang dilakukan oleh organisasi yang dinahkodainya Chusnul mengatakan bahwa pihaknya tidak terlalu berharap banyak dengan BUMN tersebut, dan memilih berjalan sesuai dengan kemampuan anggotanya.
” Ibarat kata sepatu saya sudah tipis haknya, bolak – balik datang ke pabrik Semen Gresik, namun usulan kami selalu ditampung, mungkin pihak Semen minta didolani dengan membawa Sound System” Guraunya.
Sementara itu Widodo salah satu pengurus Karang Taruna Kecamatan kerek menjelaskan bahwa usaha peternakan lele tersebut sangat menjanjikan, ia juga menuturkan dalam 1 hari bisa menjual sekitar 20 kilogram lele konsumsi.
” Sengaja kita mengembangkan yang bagian lele konsumsi, jadi tidak memelihara dari kecil, tapi kami ambil yang agak besar dan setelah sekitar 1 bulan kita sudah dapat menjualnya untuk dikonsumsi” tandas pria 1 anak ini. [AM/HA]