Bupati Sambangi Pabrik Pengolahan Ikan Yang Tembus China dan Eropa
KIM Ronggolawe – Bupati Tuban H. Fathul Huda bersama kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Tuban, Ir. M. Amenan melakukan kunjungan ke pabrik pengemasan dan pengolahan ikan laut di Desa Leran Kulon, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Senin (29/01).
Dalam kunjungan tersebut, tampak Kabag Humas dan Protokol, Drs. Rohman Ubaid dan Camat Palang, Rakhmad ikut mendampingi kunjungan yang bertujuan mengetahui langsung permasalahan nelayan yang ada di kawasan pesisir pantai Kecamatan Palang.
Bupati Tuban, H. Fathul Huda saat diwawancarai awak media usai melakukan kunjungan mengungkapkan, untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan harus ada pengemasan dan pengolahan ikan, maka dari itu pihaknya akan memberikan bantuan untuk alokasi pengolahan ikan.
“Kalau bapak-bapaknya melaut mencari ikan, maka keluarganya bisa bekerja sebagai pengolahan ikan. Kita akan bantu dan dalam waktu dekat juga akan ada perusahaan investasi di bidang pengolahan ikan, ” tutur bupati dua periode ini.
Dalam kesempatan itu, pihaknya melalui Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tuban juga telah memberikan bantuan kapal kepada nelayan yang dianggap memenuhi syarat. Total ada 10 bantuan kapal masing-masing senilai Rp 50 juta kepada nelayan dari Kecamatan Tambakboyo, Jenu, Tuban dan Palang.
Kemudian, disinggung terkait petani garam di sekitar Kecamatan Palang, bupati mengatakan saat ini biaya produksi lebih mahal dari pada harga jual dibandingkan garam import. Maka dari itu, bupati menghimbau agar petani garam di Tuban bisa memperbaiki kualitas produksi garam dan sistemnya.
“Jangan sampai saat garam melimpah tetapi harganya tidak sesuai, sehingga dibutuhkan gudang penyimpanan,” ucapnya saat meninjau Gudang Garam Nasional bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI di Desa Cempokorejo, Palang.
Begitu juga, Ir. M. Amenan selaku Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tuban menambahkan, terkait kunjungan di pabrik pengolahan ikan skala ekspor yang berdiri sejak 2015 tersebut pihaknya ingin mengetahui mata rantai proses produksi perikanan, ternyata ikan-ikan jenis mata merah dan sebagainya masuk di pabrik tersebut. Jadi memang betul tidak ada permasalahan karena dari nelayan bisa langsung masuk di pabrik skala ekspor.
“Pabrik itu setiap hari bisa mencapai kapasitas tonase antara 12 – 15 ton per hari dengan jumlah pekerja antara 100 – 120 pekerja, jadi pasar ikan nelayan tidak perlu dikhawatirkan, karena bisa menembus ekspor ke China, Eropa dan sekitarnya,” terang mantan Kabag Kesra Setda Tuban tersebut.
Terkait bantuan kapal, pihaknya pada tahun 2018 ini telah mengalokasikan bantuan hibah sebanyak 40 kapal, yang diperuntukkan untuk para nelayan yang kurang mampu sesuai database yang ada di Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tuban, dengan harapan mampu mengurangi angka kemiskinan para nelayan dari kategori Anak Buah Kapal (ABK). [CH/AM]