Pemkab Tuban Tanggung Seluruh Biaya Pengobatan Korban Keracunan
KIM Ronggolawe – Wakil Bupati Tuban, Ir. H. Noor Nahar Hussein, M.Si., menyatakan bahwa seluruh biaya perawatan korban keracunan makanan yang pada kegiatan Posyandu di desa Gesikharjo, Palang senin kemarin (12/03) akan ditanggung Pemkab Tuban.
Hal tersebut diungkapkan Wabup saat menjenguk korban di RSUD dr. R. Koesma Tuban, Selasa (13/03/2018). “Seluruh biaya perawatan akan dibiayai dari APBD melalui Dinas Kesehatan,” ungkap Wabup.
Lebih lanjut, Wabup yang didampingi Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tuban, Hj. Endah Nurul K, S.T., M.Kes. dan Direktur RSUD dr. R. Koesma, dr. H. Saeful Hadi menuturkan bahwa belum dapat dipastikan secara pasti penyebab keracunan tersebut. “Masih menunggu hasil observasi dan penelitian dari Dinkes Tuban. Indikasi awal korban mengalami keracunan disebabkan oleh bakteri,” jelas Wabup.
Wabup dua periode ini membeberkan penyebab bakteri tersebut bisa berasal dari makanan yang terlama atau dari proses masak yang kurang higienis. “Semua kemungkinan penyebab keracunan akan diperiksa termasuk bungkus makanan,” tegas Wabup.
Baca berita sebelumnya : Puluhan Ibu dan Balita Alami Keracunan Usai Santap Hidangan Posyandu
Kedepannya, Wabup tekankan bahwa perlunya peningkatan pengawasan dan pendampingan pada kegiatan serupa, mengingat korban keracunan lebih banyak anak-anak. Pasca kejadian ini, Pemkab Tuban akan melakukan evaluasi penyebab kejadian ini, baik panitia, pihak Posyandu, PKK sebagai pendamping kegiatan, Puskesmas, dan Dinkes. “Harus lebih berhati-hati. Jangan sampai hal ini terulang kembali. Ini menjadi kejadian yang terakhir” terang Wabup.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tuban menjelaskan bahwa jumlah korban keracunan mencapai 22 korban. “Di RSUD Koesma yang dirawat sebanyak 16 pasien dan di RS Media Mulia sebanyak 6 pasien,” jelas Bu Endah.
Lebih lanjut, Ibu berjilbab ini menyampaikan bahwa seluruh pasien yang berada RS Medika Mulia dan 3 pasien di RSUD Koesma diijinkan pulang kemarin. Sementara 13 pasien lainnya kemungkinan sudah bisa diperkenankan pulang hari ini. “Kepastian kepulangan pasien tergantung keputusan dari dokter yang menangani,” pungkasnya. [CH/AM]