BERITA KIM RONGGOLAWEINDUSTRI & WIRAUSAHAPERISTIWA

Pemerhati Lingkungan Tanggapi Penanganan Lahan di Area Proyek GRR Tuban

 

 

KIM Ronggolawe -Peristiwa kebakaran di sebagian lahan Grass Root Rifenery (GRR) Tuban di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu yang terjadi pada beberapa hari lalu telah direspon oleh Pemerhati Lingkungan, Ali Mansur.

Saat ditemui Ali Mansur yang juga pengelola Mangrove Center Jenu, Kabupaten Tuban menyatakan, setelah melakukan pengecekan dan pemantauan di lapangan peristiwa itu murni sebuah musibah. Apalagi saat ini memang musim kemarau sehingga banyak kejadian kebakaran. Namun, perlu menjadi catatan bagi perusahaan dan pihak-pihak terkait jangan sampai hal itu terjadi lagi.

“Memang kemarin ada kebakaran lagi tapi kecil. Dan alhamdulilah Tim Damkar dengan sigap bisa memadamkan,” ujar Ali Mansur dihadapan wartawan saat acara Show dan Pengenalan Drone Pertanian di areal persawahan Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, pada Senin (11/09).

Ia menambahkan, sejauh ini pihak GRR Tuban bersama berbagai stakeholder sudah baik dalam menangani kebakaran tersebut. Namun, karena di lahan itu banyak yang kering mulai tanaman jati, rumput, bongkahan kayu jati hingga semak belukar, maka pihak perusahaan tetap terus siaga.

“Menurut kami kemarin pihak pertamina juga sangat luar biasa. Termasuk tim pemadam dari pemkab hingga perusahaan-perusahaan lain serta masyarakat juga luar biasa. Sehingga, api bisa dipadamkan meski butuh waktu yang agak lama,” beber alumnus sarjana pertanian Universitas Sunan Bonang itu.

Saat disinggung mengenai antisipasi kebakaran terulang kembali, Ali Mansur menuturkan, memang di lahan yang terbakar itu akan digunakan sebuah bangunan sesuai site plan perusahaan. Oleh sebab itu, setelah nantinya bangunan sudah berdiri baru ada green belt nya dan semua itu tergantung perusahaan. Tetapi, pada intinya pemerhati lingkungan tetap minta agar perusahaan terus memikirkan penghijauan.

“Selain membuat kesepakatan agar tidak terulang lagi, kami juga meminta kepada perusahaan ahar tidak merusak lingkungan dan selaku menjaga lingkungan,” imbuhnya.

Disisi lain, GRR Tuban hingga saat ini dinilai masih peduli dengan lingkungan. Hal itu terbukti pihak GRR telah melakukan penanaman 20 ribu lebih pohon cemara dan mangrove serta tanaman buah di Desa Mentoso, Kecamatan Jenu. Tak hanya itu, pihak GRR juga melakukan penanaman serupa sekitar 2.800 di sekitar Bukit Wilis Kecamatan Jenu. Positifnya lagi pihak perusahaan tak hanya sekedar menanam, tapi juga dipelihara dan memonitoring perkembangannya setiap bulan hingga pohonnya jadi besar.

“Dan alhamdulillah lahan yang sudah ditanami pohon tersebut rencananya lagi dibuat Desa Wisata,” papar Ali.

Sementara itu, sebelumnya terjadi kebakaran di sebagian lahan GRR Tuban sekitar kurang lebih 30 hektar. Kobaran api bisa dipadamkan setelah pihak GRR dibantu tim pemadam kebakaran dari Damkar Kabupaten Tuban, PLTU Tanjung Awar-awar dan damkar dari berbagai perusahaan yang di Kabupaten Tuban.[CH/AM]

Related Articles

Back to top button