BERITA KIM RONGGOLAWEPEMERINTAHANPERISTIWA

200 Peserta Ikuti Sosialisasi Pancasila Kerjasama BPIP dan Komisi II DPR RI

 

KIM Ronggolawe– Sedikitnya 200 peserta dari unsur pelajar, pendidik, seniman, budayawan, pramuka, TP PKK dan beberapa tokoh masyarakat mengikuti Sosialisasi Pancasila yang diselenggarakan di hotel Mustika Tuban, Senin (05/09).

Kegiatan yang mengusung tema “Gotong Royong Membumikan Pancasila” itu merupakan kerjasama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI dan Komisi II DPR RI.

Anggota Komisi II DPR RI, Haeny Relawati Rini Widyastuti dalam keterangannya menyampaikan dirinya melakukan tugas legislasi bersama mitra (BPIP) untuk menyosialisikan nilai-nilai pancasila di depan konstituen.

“Maksud dan tujuannya untuk mengimplementasikan esensi nilai-nilai pancasila mulai dari nilai ketuhanan sampai nilai keadilan,” ungkap politisi asli kelahiran Tuban itu.

Mantan Bupati Tuban 2001 hingga 2011 itu menegaskan, pengenalan dan pengamalan nilai-nilai pancasila dimulai dari basis usia dini sampai kalangan pendidik dalam arti secara menyeluruh.

“Kita juga mengundang pramuka ini karena dalam Tri Satya pramuka itu linier dalam membentuk karakter anak bangsa yang memiliki leadership dan mental yang tangguh,” tutur ibu 4 anak itu.

Bu Haeny menegaskan, tampak dalam sosialisasi ini harapan-harapan dari audien tentang pentingnya keteladanan. Oleh sebab itu, dirinya sebagai wakil rakyat merupakan pembelajaran yang sangat berarti.

“Saya mengajak nilai-nilai pancasila dapat diaplikasikan mulai dari terdekat dan bersifat adaktif serta relevan dalam suatu keadaan latar belakang budaya apapun,” imbuhnya.

Harapannya, semua bisa ada kemampuan menghadapi antitesa, baik antitesa dalam nilai-nilai pancasila dalam penegakan hukum, dan hukum harus linier berlaku sama terhadap warga negara tanpa mengenal status apapun.

Sementara itu, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky dalam sambutamnya secara virtual menegaskan, nilai-nilai ideologi pancasila dengan prinsip kolaborasi dan sinergi serta inovasi, Pemkab Tuban yakin dapat optimal mewujudkan visi misi yang telah ditetapkan.

“Salah satu wujud sinergi dan kolaborasi yang telah dilaksanakan adalah penguatan ekonomi dari yang terkecil yaitu rumah tangga melalui program Satu Desa Satu Produk Unggulan atau One Village One Product (OVOP),” terang Mas Lindra.

OVOP tersebut, lanjut Mas Bupati merupakan upaya nyata menggali potensi, bukan hanya wisata, tapi juga seni, budaya, olahan makanan, minuman dan sebagainya. Sehingga tercipta multiplayer effect kepada seluruh masyarakat.

“Lebih lanjut saat ini Pemkab Tuban mendukung perkembangan UMKM Tuban dari segi pemasaran dan peningkatan omset melalui berbagai even,” imbuh alumnus Unair Surabaya itu.

Selain itu, penguatan ekonomi juga melalui penguatan koperasi, baik melalui pendampingan, permodalan, pengelolaan managemen bagi koperasi yang tidak sehat. Dan Pemkab mendorong agar koperasi berpacu pada dunia digital.

Masih kata Mas Bupati, semua kebijakan dalam pembangunan dan pemerintahan yang berlandaskan pada pancasila yang telah dijalankan selama ini berbuah manis.

“Alhamdulillah pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tuban pada 2021 mampu tumbuh dan meningkat 8 persen. Meskipun pada tahun sebelumnya sempat terkontraksi minus 5,85 persen. Hal ini tentu patut disyukuri,” sambungnya.

Dengan capaian tersebut, Mas Lindra komitmen akan dijadikan cambuk untuk pelecut semangat bekerja jauh lebih baik, lebih keras dan pantang menyerah untuk melanjutkan “Mbangun Deso Noto Kutho” dan mewujudkan masyarakat Kabupaten Tuban yang sejahtera. [CH/AM]

kimronggolawe

Admin Web kimronggolawe.com

Related Articles

Back to top button