BERITA KIM RONGGOLAWEPERISTIWA

Jelang Nataru, BNNK dan Aparat Gabungan Gelar Razia Tempat Hiburan Malam

KIM Ronggolawe – Aparat gabungan TNI, Polri dan Satpol PP yang diprakarsai oleh BNNK Tuban menggelar razia tempat hiburan malam di kawasan Jalan Raya Tuban – Semarang, Sugihwaras, Jenu, Tuban, Rabu (21/12) malam.

Kepala BNNK Tuban, I Made Arjana dalam keterangannya kepada awak media menyampaikan, kegiatan razia ini kegiatan insidentil yang setiap tahun dilaksanakan dalam rangka antisipasi kemungkinan penyalahgunaan dan peredaran narkoba di tempat hiburan malam atau tempat lain yang dianggap rawan.

“Kita malam ini melaksanakan razia pencegahan penyalahgunaan narkoba,” ucap I Made.

Hasilnya, dari 4 tempat yang dirazia yaitu, Glamour karaoke, Dunia Karaoke (DK), Oke pub karaoke, dan Happy karaoke total sekitar 52 orang yang terdiri dari pengunjung dan pemandu lagu dari tes urine hasilnya negatif.

Namun demikian, perlu disampaikan pihaknya kegiatan ini lebih mengedepankan pencegahan dan menberikan efek jera serta imbauan.

“Kita sampaikan kepada owner dan karyawan untuk bersama-sama menjelang natal dan tahun baru kita ciptakan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung,” ujar dia.

Karena prinsipnya, usaha yang legal namun bila ditemukan hal-hal yang melanggar hukum atau penyalahgunaan narkoba pasti akan ditindak dan ini salah satu usaha pencegahan.

Terkait tren penyalahgunaan narkoba di tempat hiburan malam, ia menanggapi bahwa tempat hiburan malam justru tidak seperti tempat lain, misal Gang Sadar atau kafe-kafe tertentu yang pernah dirazia.

“Justru peredarannya tidak mengarah seperti tempat yang tenar, seperti karaoke ini, buktinya negatif semua malam ini, gak ada yang positif,” timpal dia.

Justru yang banyak, sambung Made seperti Gang Sadar, kafe di Semanding, pantai boom yang banyak pecandu karnopen, semua direhabilitasi.

“Kalau bicara tren terutama penyalahgunaan narkoba mereka sudah bisa membaca situasi dan kondisi. Kalau tempat-tempat yang dianggap rawan mereka tidak mau, sehingga memilih tempat yang kira-kira aman,” jlentrehnya.

Artinya, kalau bicara tren situasional, dan kalau tempat hiburan malam justru menurun.

“Kami berharap masyarakat ayo bersama-sama sosialisasi. Jika menemukan korban atau pecandu jangan khawatir, tidak akan dihukum, justru akan difasilitasi untuk rehabilitasi,” ia memastikan.

Harapan dari kegiatan ini, bersama pemerintah daerah dan masyarakat pasti ingin wilayahnya bersih dari narkoba. Karena diketahui bersama narkoba adalah penyakit masyarakat.

“Tidak benar jika ada stigma narkoba itu doping atau jamu, itu tidak benar. Justru merusak kesehatan dan tubuh serta keluarga hancur karena secara ekonomi narkoba itu mahal,” pungkas dia. [CH/AM]

Related Articles

Back to top button