Rintis Sejak 2017, Kuliner Kekinian Ini Mampu Hasilkan Omzet Rp 30 Juta Per Bulan
KIM Ronggolawe – Usaha kuliner kekinian tentu menjadi magnet bagi pembeli khususnya kalangan anak muda. Hal itulah yang harus dilakukan penjual agar dagangannya diminati dan peka zaman.
Seperti halnya dari pantauan reporter saat menemui owner Fellice Kitchen, Sherly Risky Ananda di kedainya yang berada di Jalan Diponegoro, Tuban, Jumat (03/03).
Sherly Risky Ananda menuturkan, usaha yang digelutinya di bidang kuliner, di antaranya salad buah, dan sekarang yang lagi naik daun ada buko pandan, ice ximillu, creamy lychee dan mille crepes.
“Ini yang lagi tren di Tuban saat ini, sehari bisa laku minimal 50 cup,” ucap Sherly sapaannya.
Dari pengakuannya, keunggulan kuliner yang menjadi pembeda dibanding kedai atau lapak lainnya yaitu bahan-bahannya lebih premium, sehingga dipastikan kualitasnya pasti beda.
Perempuan usia 30 tahun itu menyatakan, kuliner seperti yang ia jual banyak ditemui di luar, tapi untuk jenis es merupakan hasil inovasi karyanya yang belum dijumpai di kedai manapun di Tuban.
“Kalau yang jenis minuman es seperti itu sepertinya belum ada,” sambung dia.
Sherly bercerita, pertama kali ia merintis usahanya pada 2017 diawali dengan salad buah dan dessert box. Bahkan dulu juga ada es teler, tapi sudah tidak diteruskan karena kurang diminati pembeli.
“Karena ini mendekati puasa, pasti orang-orang mencari menu atau minuman es apa yang cocok buat berbuka dan tidak biasa,” katanya.
Sehingga, peluang inilah yang ia rasa akan dijadikan menu spesial saat ramadan nanti, dengan 5 jenis minuman andalannya yang berisikan jelly dan buah.
“Salad buah masih menjadi favorit dan digemari pembeli,” ia memastikan.
Terkait harga, dari keterangannya untuk salad buah mulai Rp 12 ribu hingga Rp 35 ribu, sedangkan untuk jenis minuman es produk andalannya mulai Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu.
“Untuk penjualannya kami juga melayani delivery order melalui jasa kurir. Dan pembayarannya dapat melalui cash, transfer dan kita sediakan pembayaran QRIS,” sebutnya.
Disinggung mengenai omzetnya, Sherly yang dibantu 2 karyawan di kedai dan 1 karyawan di rumah itu mengaku rata-rata per bulan mencapai Rp 30 juta.
Perempuan asli Kecamatan Semanding ini berharap, dari jenis usaha kulinernya ke depan bisa membuka cabang di daerah lain.
“Sementara masih tunggal di sini, semoga ke depan bisa membuka cabang di tempat lain, seperti Jatirogo, Palang dan lainnya,” pungkasnya. [CH/AM]