Basarnas RI Gelar Pelatihan Potensi di Kabupaten Tuban, Ini Tujuannya
KIM Ronggolawe – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) RI menggelar Pelatihan Potensi teknik pertolongan di permukaan air, di Hotel Mustika Tuban, Senin (06/03).
Kegiatan yang diikuti 50 peserta itu terdiri dari unsur TNI, Polri, BPBD dan relawan atau komunitas yang berasal dari Kabupaten Tuban, Lamongan dan Bojonegoro.
Direktur Bina Potensi Basarnas RI, Mochamad Hernanto dalam keterangannya menyampaikan, kegiatan ini adalah pelatihan potensi SAR di Kabupaten Tuban, sebab merupakan wilayah kerja kantor SAR Surabaya.
“Kantor SAR Surabaya ini mencoba menapal kuda, artinya mempercepat quick response dan mempercepat action dalam pertolongan saat ada musibah,” katanya.
Disampaikan oleh Hernanto, tujuan adanya pelatihan ini, dikarenakan di Kabupaten Tuban akan didirikan unit siaga SAR, yang mana unit ini merupakan cikal bakal atau embrio menjadi Pos SAR atau Kantor SAR di bawah unit pelaksana teknis Basarnas RI.
“Tuban ini potensi terbesar adalah air. Sehingga mereka kita latih harapannya bisa membantu manakala sudah terbentuk Unit Siaga SAR di Kabupaten Tuban,” harap Hernanto.
Pelatihan ini, sambung dia selain materi, mayoritas adalah praktik. Untuk praktiknya ini akan dilakukan oleh tim di pantai Mangrove Center Jenu, Tuban.
“Syarat minimal peserta ini bisa merenang, sehingga pelatihan ini dilaksanakan di laut. Karena faktor utama pertolongan dasar permukaan adalah bisa renang,” tegasnya.
Untuk lama pelatihannya, ia sampaikan yakni selama sepekan ke depan atau 72 jam pelajaran sesuai kurikulum Basarnas RI.
Sementara itu, Kepala Kantor SAR Surabaya, M. Hariyadi menambahkan, pelatihan ini untuk memberikan peningkatan potensi bagi para potensi SAR yang ada di Kabupaten Tuban dan sekitarnya saat terjadi musibah atau bencana yang membahayakan kondisi manusia.
“Minimal para potensi ini dapat memberikan pertolongan pertama. Karena dalam waktu dekat kami akan bentuk Unit Siaga SAR. Sehingga teman-teman ini yang nanti dilibatkan,” imbuh Hariyadi.
Pelatihan ini, ia beberkan meliputi materi water resque, di antaranya materi dasar medical first renponder, materi evakuasi, dan sebagainya.
Di tempat yang sama, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Kabupaten Tuban, Yudi Irwanto mengungkapkan, di Kabupaten Tuban potensi korban bencana di air memang besar.
“Karena wilayah Tuban ada laut mulai dari Palang hingga Bancar. Ada bengawan solo dari Soko hingga Widang. Selain itu, juga ada sumber-sumber air yang biasa digunakan merenang atau mandi dan sebagainya,” terang mantan kepala BPBD Tuban itu.
Untuk itu, Yudi berharap karena personel BPBD ini sangat terbatas, maka dengan pelatihan ini diharapkan peserta dapat membantu jika suatu saat dibutuhkan bila terjadi bencana.
“Permasalahan bencana ini adalah kewajiban kita bersama, tidak hanya BPBD, pemerintah, tapi juga elemen masyarakat dilibatkan dalam penanganan bencana,” pungkasnya. [CH/AM]