Bulan Suro, SH Terate Ajak Anggotanya Jaga Kamtibmas

KIM Ronggolawe – Tradisi Jawa meyakini bahwa bulan Suro merupakan bulan penuh keprihatinan. Dalam menyikapinya, masyarakat Jawa biasanya menjalankan berbagai laku spiritual untuk menyucikan diri, seperti jamasan pusaka, berpuasa, serta mengurangi kenikmatan pribadi.
Sebagai bagian dari ajaran leluhur yang menjunjung tinggi kearifan lokal, Persaudaraan Setia Hati Terate (SH Terate) juga mengajak seluruh warganya untuk menjalani laku prihatin selama bulan Syuro. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penyempurnaan laku spiritual yang menjadi ciri khas pendekar SH Terate, yakni menjunjung tinggi ajaran budi pekerti luhur.
Memasuki Bulan Suro dan prosesi pengesahan calon warga baru, Persaudaraan Setia Hati Terate (SH Terate) Cabang Tuban mengeluarkan instruksi kepada seluruh anggotanya untuk turut menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Ketua Cabang SH Terate Tuban, Kangmas Lamidi, S.P., menegaskan bahwa seluruh anggota diimbau untuk tidak melakukan kegiatan yang merugikan diri sendiri maupun masyarakat, khususnya aksi konvoi yang berpotensi mengganggu ketertiban umum.
“Kita harus waspada terhadap segala bentuk provokasi dari pihak mana pun. Ada saja pihak yang mencoba memancing agar warga SH Terate bertindak di luar batas. Jangan sampai terjebak,” ujar Kangmas Lamidi.
Kangmas Lamidi juga menyampaikan bahwa SH Terate Cabang Tuban telah melakukan berbagai langkah strategis untuk mendukung kelancaran gelaran tahunan tersebut. Salah satunya adalah menjalin komunikasi dan sinergi dengan aparat kepolisian setempat. Selain itu, ratusan personel Pengamanan Terate (Pamter) juga telah disiapkan untuk membantu memastikan suasana tetap kondusif selama prosesi pengesahan berlangsung.
“SH Terate tidak akan memberikan toleransi terhadap tindakan melawan hukum. Siapa pun anggota yang melakukan pelanggaran hukum akan dikenai sanksi tegas sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.
Kangmas Lamidi juga mengingatkan bahwa menjaga marwah perguruan merupakan tanggung jawab setiap warga SH Terate.
“Apabila ingin membantu SH Terate, lakukan dengan hal-hal yang baik dan sesuai ajaran para sesepuh. Mari kita buktikan bahwa SH Terate hadir sebagai kekuatan yang menjaga kedamaian,” tutupnya.
Ketua Dewan Cabang SH Terate Tuban, Kangmas Sumarno, S.H., M.H., menambahkan bahwa aksi konvoi yang mengganggu masyarakat bukan bagian dari ajaran SH Terate. Beliau mengajak seluruh warga untuk menyambut kedatangan ribuan saudara baru dengan cara yang lebih bermanfaat.
“Konvoi yang meresahkan masyarakat bukanlah ajaran SH Terate. Lebih baik kita isi momen ini dengan kegiatan positif, seperti berdoa bersama dan membantu aparat menjaga lingkungan tetap aman dan nyaman,” ujarnya. [*/AM]