SIG Pabrik Tuban Gelar Sosialisasi Pertanian Bersama Petani Greenbelt

KIM Ronggolawe – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) Pabrik Tuban menggelar Sosialisasi Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan bersama Petani Greenbelt, Selasa (09/09). Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Among Jagat Ecopark Kambangsemi Pabrik Tuban tersebut menggandeng Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Tuban dan Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban yang bertujuan untuk mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan.
Sebanyak 55 orang Petani Greenbelt yang berasal dari wilayah sekitar perusahaan mengikuti
kegiatan sosialisasi ini dengan diberikan materi terkait pemanfaatan tumbuhan kaliandra, budidaya
melon dengan teknologi greenhouse, ternak kambing, dan budidaya ayam petelur oleh praktisi yang
sudah berhasil di bidangnya masing-masing, baik dari Kabupaten Tuban maupun Lamongan.
Public Relation & Corporate Social Responsibility Management Officer SIG Pabrik Tuban, Luksono,mengatakan dengan semangat yang sama untuk mendukung ketahanan pangan nasional melalui pemberdayaan masyarakat yang bertanggung jawab, terintegrasi dan berkelanjutan. Perusahaan menyadari pentingnya swasembada pangan serta turut mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan.
“Ini merupakan bentuk komitmen kami dalam bidang pertanian, perkebunan dan peternakan dengan
pendampingan teknis secara rutin agar dapat meningkatkan kompetensi kepada Petani Greenbelt.
Kami berharap dengan berkolaborasi di kegiatan sosialisasi ini dapat semakin meningkatkan
kualitas SDM, pengembangan teknologi tepat guna & ramah lingkungan serta pengembangan
pemasaran produk unggulan kepada Petani Greenbelt,” ungkapnya.
Menurutnya, perusahaan dalam operasionalnya juga terus melakukan berbagai inovasi terkait
penggunakan bahan bakar alternatif, hal ini untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil atau
batubara agar dapat menekan CO2. Saat ini SIG telah mengunakan bahan alternatif dari limbah
pertanian bonggol jagung dan kayu kaliandra sebagai bahan bakar. “Jika bapak ibu petani memiliki
bonggol jagung jangan dibuang atau dibakar, lebih baik dikumpulkan karena kami dapat
menampungnya dan ini juga merupakan peluang untuk dapat menambah pendapatan petani,”
ujarnya.
Sementara itu, Guru Besar Unirow Tuban, Prof. Dr. Supiana Dian Nurtjahyani mengapresiasi atas
langkah SIG yang telah berkolaborasi dengan berbagai stakeholder termasuk dengan Unirow untuk
secara bersama-sama mendukung program ketahanan pangan. Salah satunya, dengan
memanfaatkan apa yang ada di lingkungan sekitar atau potensi lokal yang harus diberdayakan.
“Di sekitar kita banyak sekali yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi, sumber pangan,
maupun untuk lainnya. Misalnya, kayu kaliandra ini mengandung energi yang luar biasa besar nilai
kalor kurang lebih 4.500–4.800 kkal/kg, juga bisa sebagai tanaman penutup atau tanaman
konservasi lahan yang krisis karena pengakaran yang kuat dan memiliki bakteri penyubur tanah,”
terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Penyuluh Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan, dan
Perikanan Kabupaten Tuban, Ir. Supriono, juga menyampaikan bahwa sinergi antara dunia usaha,
pemerintah, dan akademisi seperti ini sangat penting untuk memajukan sektor pertanian
di Kabupaten Tuban. Pihaknya, sangat mendukung program-program yang langsung menyentuh
kebutuhan masyarakat.
“Harapan kami kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin yang berkelanjutan, menciptakan hubungan
yang harmonis antara perusahaan dan masyarakat, serta mendukung terwujudnya ketahanan
pangan lokal di Kabupaten Tuban,” pungkasnya. [*/AM]