BERITA KIM RONGGOLAWEINDUSTRI & WIRAUSAHA

Menjanjikan, Bisnis Telur Puyuh Ala Emak – emak Jaman Now

KIM Ronggolawe – Giat berwirausaha bagi Ibu – Ibu muda masakini menjadi tren positif di Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban, kecamatan yang merupakan salah satu dari 3 kecamatan yang masuk wilayang Ring 1 perusahaan semen berplat merah yakni Semen Gresik tersebut seakan memotivasi warganya mengembangkan kreatifitas usaha guna menopang perekonomian keluarga.

Baca Berita sebelumnya : Manfaatkan Media Sosial, Perempuan Ini Raup 50 Juta Rupiah Perbulan Lewat Bisnis Kuliner

Indrawati salah satu contohnya, perempuan 34 tahun asal Desa Padasan Kecamatan Kerek ini sejak 3 bulan yang lalu mulai merintis usaha peternakan telur Puyuh yang saat ini telah sedikit banyak dapat menikmati jerih payahnya selama ini.

Perempuan asli kelahiran Kecamatan Widang tersebut mengaku mengawali usahanya dengan bermodalkan Rp. 9 juta termasuk pengadaan kandang dari 700 ekor Puyuh yang saat ini ia pelihara.

” Modal awal untuk pembelian bibit Puyuh Rp. 6500/ekor dan saya mengambil 700 ekor, jadi sekitar 9 jutaan untuk modal awal,” terang Ibu dua anak tersebut kepada reporter kimronggolawe.com Minggu, (04/11).

Perempuan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) tersebut mengaku bahwa Puyuh yang ia pelihara tidak langsung bertelor namun, ia harus menanti sekitar 15 hari untuk dapat memanen telur pertamanya.

“Lima belas hari setelah dipelihara Puyuh itu baru bertelur dan itupun hanya sekitar 150 butir, kemudian hari – hari berikutnya terus meningkat hasil telurnya hingga mencapai 5 kilogram/hari, dengan harga jual Rp. 28 ribu,” ungkap wanita berparas menawan tersebut.

Dibantu suaminya selepas bekerja di salah satu anak perusahaan PT. Semen Gresik dalam merawat Puyuhnya, ia mengatakan bahwa perawatan binatang jenis unggas tersebut menurut Indriwati tidaklah sulit, hanya ketelatenan dan kesabaran saja, pasalnya ia harus memberi makan 3 kali dalam sehari dengan takaran 5 kilogram untuk pagi hari, 4 kilogram siang hari serta 5 kilogram untuk sore hari untuk ukuran 700 ekor Puyuh yang ia miliki.

” Saat ini belum ada kendala, telaten dan sabar itu kuncinya karena harus memberi makan 3 kali sehari, serta harus selalu ngecek apakah ada Puyuh yang kecepit atau tidak, soalnya sering ada yang kecepit dan mati,” jlentrehnya.

Lebih lanjut Indrawati mengatakan, ia harus mengeluarkan biaya Rp. 650 ribu, untuk pakan dan vitamin bagi binatang peliharaanya.

” Hingga saat ini masih belum ada kendala Mas, semoga saja tidak ada yang mati dan terus berkembang,” tutup Indra. [AM/HA]

kimronggolawe

Admin Web kimronggolawe.com

Related Articles

Back to top button