Puskesmas Gaji Giatkan Inovasi Detektif Kusta
KIM Ronggolawe – Guna meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien diwilayah kerja Puskesmas Gaji Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban, Kamis (07/06) menggelar Workshop Mutu dan keselamatan pasien serta penggalangan komitmen mutu lintas sektor bertempat di ruang rapat Puskesmas tersebut.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkompimcam) Kecamatan Kerek, seluruh Kepala Desa diwilayah kerja Puskesmas Gaji, Forum Masyarakat Madani (FMM) serta beberapa tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh masyarakat dan sejumlah undangan lainya.
Camat Kerek Sugeng Purnomo S.IP dalam sambutanya sangat mengapresiasikan langkah dari Puskesmas Gaji melaksanakan kegiatan tersebut, terlebih Puskesmas yang menaungi tujuh desa sebagai wilayah kerjanya yakni Desa Gaji, Desa Wolutengah, Desa Gemulung, Desa Trantang, Desa Mliwang, Desa Kedungrejo dan Desa Kasiman tersebut dalam waktu dekat akan mengikuti akredetasi.
” Membaca dari tema diatas sangat berat apabila tidak disengkuyung oleh berbagai pihak, karena Puskesmas tidak dapat berjalan sendiri, sebaik apapun sebuah lembaga apabila tidak didukung oleh berbagai pihak maka tidak akan ada keberhasilan,” ujar Sugeng.
Lebih lanjut pria yang baru dilantik menjadi orang nomor 1 di Kecamatan Kerek sejak 21 Pebruari 2018 itu menegaskan terkait dengan komitmen otomatis mutu secara umum atau program tertentu akan bersinggungan langsung dengan masyarakat.
” Program yang akan disambungkan Puskesmas Gaji bentuk satu kesatuan bukan kita yang menilai tapi masyarakat.kalau baik lakukan, kalau kurang baik tanyakan,” tegasnya.
Sementara itu pada kesempatan yang sama Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Gaji drg. Nurul Hikmah,M.Kes menegaskan bahwa ia bersama bawahanya akan selalu berkomitmen mengawal kesehatan diwilayah kerjanya, serta pihaknya selalu mengharapkan masukan dari berbagai pihak untuk memperbaiki pelayanan di Puskesmas Gaji.
” Dengan adanya komplain dan kritik sangat membantu kinerja kita, dan kita tidak alergi dengan adanya kritikan,” kata wanita yang menahkodai Puskesmas Gaji sejak 1 Januari 2017 lalu.
Dalam pertemuan tersebut disampaikan pula sosialisasi inovasi perbaikan kinerja Program Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) khususnya penyakit kusta. ” Kedepan Puskesmas Gaji punya program yang namanya DETEKTIF KUSTA yakni deteksi dini dengan inisiatif pemeriksaan sendiri gejala kusta,” sambung Nurul.
Lebih lanjut perempuan berkacamata tersebut memaparkan bahwa tujuan khusus dalam program DETEKTIF KUSTA adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit kusta, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya penyakit tersebut.
” Diharapkan masyarakat mampu mendeteksi dini gejala kusta dan melakukan inisiatif pemeriksaan mandiri gejala kusta, mencegah penularanya,mencegah kecacatan pada penderita, serta mengobati penderita, sedangkan untuk tujan umumnya adalah meningkatkan cakupan pemeriksaan kontak dari kasus kusta baru,” pungkas Nurul.
Kusta sendiri adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobaterium Leprae yang terutama menyerang saraf tepi kulit dan organ tubuh lainya, kecuali susunan saraf pusat. [AM/HA]