Menteri Pertanian Panen Raya Jagung di Montong, Tuban. Ini yang Disampaikan!
KIM Ronggolawe – Bupati dan Wabup Tuban menyambut kunjungan Menteri Pertanian bersama sejumlah pejabat Kementerian Pertanian RI di Kabupaten Tuban, Jumat (15/02/2019). Kegiatan diawali dengan panen raya oleh Mentan bersama Bupati di lahan jagung desa Talun, Montong. Kunjungan Mentan yang keempat kali ini turut dihadiri Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Camat, serta 10.000 petani jagung dari berbagai wilayah di Jawa Timur.
Pada kesempatan ini, Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP., berdialog dengan beberapa petani. Suasana akrab terjalin antaran Mentan dan petani yang menyampaikan pendapatnya.
Lebih lanjut, Mentan menyampaikan bahwa kunjungan Kementan ke beberapa daerah, termasuk di Kabupaten Tuban, menjadi wujud kepedulian dan perhatian dari pemerintah kepada petani di seluruh Indonesia. Presiden kita menginstruksikan agar Kementan turun langsung menemui petani dan mendengarkan aspirasinya, ungkapnya.
Mentan menerangkan salah satu permasalahan yang dihadapi petani adalah harga jagung turun drastis saat panen raya. Menyikapi hal tersebut, pemerintah pusat menetapkan Perpres yang mengatur harga beli jagung di tingkat petani secara nasional sebesar Rp3.150 per kilogram di tahun 2016. Kebijakan ini juga menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam menyejahterakan petani.
Mentan kelahiran Bone ini menyatakan bahwa petani telah berjasa untuk negara. Pada tahun 2018, negara Indonesia telah berhasil 380 ribu ton ekspor jagung. Ini menjadi bukti bahwa petani telah berjasa kepada negara, terangnya
Andi menerangkan Kementan tengah menerapkan sistem baru yang mengatur pola koordinasi antara petani, peternak, dan Bulog. Sistem ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan harga yang berbeda di hulu dan hilir. Sehingga Petani untung, peternak tersenyum, dan pengusaha untung, serunya disambut riuh tepuk tangan.
Tidak hanya itu, Kementan juga meluncurkan Santri Tani Milenial yang bertujuan untuk regenerasi di sektor pertanian. Hal ini penting mengingat kebutuhan pangan masa depan akan semakin besar seiring laju pertumbuhan penduduk. Menggerakan santri milenial adalah pilihan strategis untuk regenerasi dan meningkatkan produktivitas pertanian.
Pada kesempatan ini, Bupati Tuban, H. Fathul Huda, menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kunjungan Mentan beserta rombongan. Bupati Tuban juga menerangkan bahwa kualitas produksi jagung Bumi Wali terbaik nasional. Prestasi ini wajib dipertahankan,” ungkap Bupati. Kendati demikian, perlu ada evaluasi untuk terus meningkatkan produksi pertanian.
Salah satu kendala yang dihadapi petani adalah banjir dibeberapa lokasi. Sedangkan lokasi lain memanfaatkan tadah hujan. Hal ini mengakibatkan di beberapa lokasi tersebut hanya bisa panen satu kali.
Orang nomor satu di Bumi Wali ini menyatakan bahwa target tanam padi di kabupaten Tuban pada 2018 sebesar 105.721 Ha, dan terealisasi 107.636 Ha (101,81 persen). Sedangkan di tahun 2019 target tanam sebesar 104.839 Ha, realiasai Oktober 2018 sampai Februari minggu ke-2 sebesar 60.328 Ha (57,54 persen). Sementara itu, potensi tanaman jagung pada tahun 2018, target tanam sejumlah 109.704 Ha, dan realisasi 113.290 Ha (103,27 persen). Target tanam di tahun 2019 sebesar 113.458 Ha, dan realisasi Oktober 2018 Februari 2019 minggu kedua mencapai 63.351 HA.
Khusus bulan Februari 2019, potensi panen jagung sebesar 50.673 Ha dengan potensi produksi sebesar 380.047 ton. Sedangkan pada lokasi panen, luas hamparan yang siap panen sebesar 24.582 Ha dengan produktivitas rata-rata sebesar 10-11 ton/Ha glondong kering panen.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian menyerahkan bantuan 20 unit dryer kapasitas 10 ton/8jam , 5 unit combine besar, benih jagung hibrida untuk luas 30.000 ha, 5 unit traktor roda-4, 19 unit traktor roda-2, 5 unit cultivator, dan 31 unit pompa air. [CH/AM]