BERITA KIM RONGGOLAWEPENDIDIKANPERISTIWA

Prof. Dr. Supiana Dian Nurtjahyani, M.Kes Dinobatkan Sebagai Guru Besar Kedua Unirow Tuban

KIM Ronggolawe- Pada penghujung tahun 2019, Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban, menggelar rapat terbuka Senat dengan acara pengukuhan Prof. Dr. Supiana Dian Nurtjahyani, M.Kes. Sebagai Guru Besar bidang Ilmu Mikrobiologi, Kamis (26/12).

Pada acara yang berlangsung di Panggung Wisuda dan dihadiri oleh segenap civitas akademika Unirow beserta tamu undangan tersebut, Rektor Unirow Tuban sekaligus Guru Besar kedua yang baru saja dikukuhkan, dengan rasa haru mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu, sehingga dirinya bisa meraih predikat sebagai seorang Guru Besar.

“Terima kasih saya ucapkan kepada semua pihak yang telah banyak membantu hingga saya bisa seperti sekarang ini,” ucap Prof. Dr. Supiana Dian Nurtjahyani, M.Kes didepan para undangan.

Selanjutnya, Bu Dian sapaan akrab Prof. Dr. Supiana Dian Nurtjahyani, M.Kes, mengatakan, menyandang predikat sebagai seorang guru besar merupakan suatu amanah dan harus dijalankan dengan sebaik mungkin.

“Dengan menjadi seorang guru besar, harus semakin banyak melayani masyarat, menjalankan Tridarma perguruan tinggi, Pendidikan, Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, Pengabdian kepada Masyarakat, serta berbakti kepada almamater, Nusa dan Bangsa,” paparnya.

Senada dengan Rektor Unirow Tuban, Dr. Sudarto MPd. perwakilan PB PGRI menambahkan, jabatan yang telah disandang oleh Prof. Dian sebagai guru besar merupakan suatu amanah yang harus benar-benar dijalankan sebaik mungkin dan lebih fokus pada guru-guru di Tuban.

“visi, misi yang bersumber dari jati diri PGRI harus dipertahankan, sesudah Ibu memangku jabatan ini, saya berharap ibu bisa lebih memfokuskan pada guru di Tuban, karena saat ini perubahan luar biasa yang terjadi di dunia pendidikan,” imbuhnya.

Pihaknya berharap, agar Prof. Dian fokus membantu guru, karena saat ini hidup pada era di mana gelar, lulusan dan akrediitasi tidak menjamin memperoleh kesempatan kerja.

Lebih lanjut, Dr. Sudarto, M.Pd menuturkan pendidikan karakter harus lebih digalakkan lagi. “Intinya pendidikan karakter harus diutamakan. Karena seperti sekarang ini, banyak anak didik ketika diberi nasehat oleh guru, malah melawan, tugas utama dari seorang guru bukan hanya mentransferkan ilmu, tapi juga transfer nilai-nilai kebaikan,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Prof Dr.soeprapto, DEA selaku kepala LLDIKTI Propinsi Jawa Timur menambahkan, jumlah guru besar atau Profesor di Jawa Timur merupakan yang tertinggi di tingkat Nasional.

“Jumlah Profesor atau guru besar Jawa Timur ada 2, 7 persen dari jumlah Nasional,” terangnya.

Selanjutnya pria ramah senyum tesebut mengatakan, untuk tahun 2022 mendatang, Jawa Timur dicanangkan harus sudah memiliki sebanyak 300 guru besar.

“karena di Jawa Timur ada 200 perguruan tinggi, maka pada 2022 nanti Jawa Timur sudah harus memiliki 300 Guru Besar. Dan pada 2019 ini saya menargetkan sebanyak 9 Guru Besar, ternyata ada 10 guru besar baru,” pungkasnya. [CH/AM]

kimronggolawe

Admin Web kimronggolawe.com

Related Articles

Back to top button