BERITA KIM RONGGOLAWEINDUSTRI & WIRAUSAHATEKNOLOGI

Berhasil Ubah Pasar Sambonggede Jadi Pasar Digital, BRI Tuban Usulkan 5 Pasar Menjadi Pasar.id

 

 

KIM Ronggolawe– BRI Kantor Cabang Tuban telah berhasil mengubah pasar tradisional Desa Sambonggede, Merakurak, Tuban menjadi pasar digital melalui platform website pasar.id milik BRI tersebut.

Kepala BRI KC Tuban, Ayub Burhan dalam keterangannya menyampaikan, Pasar Sambonggede yang beberapa waktu lalu dikunjungi Presiden Joko Widodo, di sana ada pasar.id yang merupakan inisiasi dari BRI Tuban sejak 2022.

“Maksud dari pasar.id ini kita mencoba untuk membuka jalur pemasaran dari sistem tradisional menjadi sistem digital,” ungkap Ayub.

Maksudnya, melalui pasar.id BRI memberikan kesempatan kepada pedagang untuk berjualan secara online, dan pembeli dapat belanja daging, buah, sayur, makanan dan kebutuhan lainnya cukup dari website yang dapat di akses dari rumah.

Atas hal itu, Ayub tegaskan beberapa kali telah menggelontorkan bantuan berupa motor roda tiga dan perangkat komputer guna mendukung operasional serta peningkatan SDM.

Dari capaian itu, saat ini BRI KC Tuban telah mengusulkan 5 pasar lainnya di Kabupaten Tuban, di antaranya Pasar Jatirogo, Pasar Singgahan, Pasar Bangilan, Pasar Montong, dan Pasar Rengel.

Sementara itu, pengelola pasar.id Sambonggede, Khoirul Ajih menambahkan, ia mengaku sebenarnya pasar.id Sambonggede sudah dirintis sejak 2018.

“Tapi secara sah mendapat SK dari Kepala Desa dan berjalan optimal sejak 2022,” timpalnya.

Dikatakan oleh dia, pasar.id Sambonggede di kelola dirinya bersama 1 bagian admin dan 2 karyawan. Selain itu, juga bekerjasama dengan kurir selaku mitra dalam antar jemput barang.

“Per hari saat masih berbasis website jumlah jual beli kisaran 50 hingga 60 transaksi,” ungkap Khoirul.

Sedangkan saat ini, sejak 2023 telah beralih menggunakan aplikasi dan pedagang atau pembeli masih penyesuaian dengan sistem baru ini agar dapat diakses dengan mudah.

“Karena memakai aplikasi (apk) baru jadi masih adaptasi, transaksi kisaran 20 hingga 30 per harinya dengan omzet minimal Rp 125 juta per 14 hari,” tambahnya.

Meski begitu, pihaknya optimis pedagang atau pembeli akan segera adaptasi dengan sistem aplikasi baru yang ditetapkan oleh BRI. Sehingga perputaran uang juga akan meningkat. [CH/AM]

Related Articles

Back to top button