Kepala Sekolah MAN 2 Tuban, Bantah Keluarkan 3 Siswanya

KIM Ronggolawe – Kepala Sekolah Madrasah Aliyah (MA) Negeri 2 Tuban, Rengel membantah jika pihak sekolah mengeluarkan tiga siswanya kelas XII menjelang ujian kelulusan.
Hal itu disampaikan Kepala Sekolah MAN 2 Tuban, Tasmo saat ditemui di ruang kerjanya mengaku pihak sekolah tidak pernah mengeluarkan siswa, dan membantah di sekolah yang ia pimpin tidak ada perundungan terhadap siswanya.
“Saya menegaskan tidak ada surat pengeluaran siswa yang dikeluarkan oleh madrasah, serta tidak ada kasus perundungan terhadap para siswa tersebut,” ungkapnya, Selasa (21/01).
Menurutnya, semua masalah yang menyangkut tiga siswanya tersebut diselesaikan sesuai prosedur. Serta bermacam-macam cara sudah dilakukan pihak sekolah untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi ketiga siswanya itu.
Termasuk satu siswa yang diduga dikeluarkan lantaran nunggak membayar SPP. Dalam menyikapi permasalahan tersebut, pihak sekolah melakukan pemanggilan orang tua atau wali murid ke sekolah, hingga pendekatan humanis.
“Banyak sekali masalah di Kelas XII. Beberapa anak bermasalah karena sejak kelas X banyak anak-anak yang kurang disiplin atau melanggar tata tertib madrasah,” tuturnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan, berdasar keterangan yang diterima dari masing-masing wali kelas ketiga siswa tersebut, tidak pernah ada pernyataan bahwa ketiga siswa itu dikeluarkan dari sekolah. Termasuk siswa yang diduga nunggak membayar SPP tersebut.
“Selama ini tidak ada perundungan dan tunggakan pembayaran SPP menjadi alasan mengeluarkan siswa,” tegasnya.
Mantan Kepala MTs N 1 Tuban ini menjelaskan, seperti halnya kasus siswa asal Kecamatan Soko. Menurutnya, pihak sekolah sudah melakukan pendekatan dan sudah memangil orangtuanya untuk datang ke sekolah. Bahkan pihak sekolah melakukan home visit.
“Siswa ini memang memiliki masalah di internal keluarganya dan terhimpit masalah ekonomi. Sehingga, menjadikan siswa tersebut sering tidak masuk sekolah. Karena sering tidak masuk sekolah sehingga mendapat banyak skorsing,” tuturnya.
Sementara itu, untuk kedua siswi lain diduga tersandung kasus pornografi. Yang diduga foto dan vidionya tersebar luas. Sehingga yang bersangkutan tidak masuk sekolah dan mengundurkan diri dan bukan dikelurkan oleh sekolah.
“Kedua siswi itu memang ada keinginan pindah sekolah dan kabarnya saat ini akan menikah. Dan sekali lagi saya tegaskan ketiga siswa tersebut tidak dikeluarkan oleh sekolah seperti isu yang beredar,” pungkasnya. [CH/AM]