Kasus PMK di Kerek Tertinggi , Petugas Imbau Masyarakat Tak Panik
KIM Ronggolawe – Data penyebaran Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) khususnya bagi hewan ternak sapi di wilyah Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban kian hari terus meningkat. Dari data yang berhasil reporter kimronggolawe.com peroleh dari Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan (DK2P) Kabupaten Tuban hingga tanggal 2 Juni 2022 menyebutkan terdapat 295 kasus PMK di wilayah Kecamatan Kerek dengan 294 ternak sakit dan 1 ternak sembuh, data tersebut merupakan data kasus PMK tertinggi di Kabupaten Tuban, disusul Kecamatan Jatirogo dan Kecamatan Semanding.
Sementara itu untuk penyebaran kasus PMK di Kabupaten Tuban sudah mencapai angka 1083 kasus dengan rincian 1076 sakit serta 6 hewan ternak dinyatakan meninggal serta 1 ekor ternak berhasil disembuhkan.
Menanggapi melonjaknya kasus PMK di Kecamatan Kerek, koordinator Puskeswan dan Inseminasi Buatan (IB) IB wilayah Merak Urak, Kerek, dan Montong, Drh. Arif Andi Yahya, mengimbau masyarakat agar tidak resah dan panik dengan adanya kejadian tersebut, ia menyebutkan bahwa penyakit tersebut beresiko rendah menimbulkan kematian bagi hewan ternak, namun beresiko tinggi dalam tingkat penularan.
” Secara teori penyakit ini tingkat kematianya sangat rendah, tetapi penularanya sangat tinggi, jadi masyarakat tidak usah terlalu khawatir sebab penyakit ini bisa disembuhkan,” terangnya, Kamis (02/06).
Arif juga menambahkan guna menekan penularan penyakit tersebut pihaknya meminta masyarakat agar mengontrol lalu lintas pergerakan hewan dengan cara tidak memasukan hewan yang telah terjangkit penyakit di dalam kandang.
Selain itu bagi wilayah yang sudah terjangkit PMK, pihaknya mengaku telah menerapkan sistem Bio Security dengan cara rutin melakukan penyemprotan cairan desinfektan ke setaip kandang.
” Sebaiknya bagi peternak yang ternaknya sudah terjangkit penyakit tidak berkunjung ke kandang yang belum terjangkit, begitu pula sebaliknya,” tutup pria yang gemar bersepeda itu. [AM/HA]
