INDUSTRI & WIRAUSAHAPRODUK UNGGULAN
SEJARAH SINGKAT PABRIK SEMEN GRESIK Tbk.
56 TAHUN PABRIK SEMEN INDONESIA (7 AGUSTUS 1957 – 7 AGUSTUS 2013)
Sejarah berdirinya Pabrik
Konon di masa Sunan Giri, ada kepercayaan bahwa ada Harta Karun yang tersimpan di perut bumi Gresik. Daerah yang dijanjikan memiliki harta karun itu diberi nama Kebomas. Secara harfiah nama itu berarti Kerbau Emas. Kerbau adalah ibarat sumber tenaga, yakni penghela sedang emas adalah sumber kekayaan. Ratusan tahun berlalu, di dusun yang dijanjikan itu, orang menggali harta karun itu dalam bentuk bahan untuk pembuatan semen.
Upaya membangun pabrik semen di Gresik sejatinya sudah dirintis sejak puluhan tahun lampau. Bahkan, keinginan ini sudah timbul sejak zaman Belanda. Adalah seorang ahli Geologi Belanda, Ir Van Es yang kali pertama memaparkan potensi ‘harta karun’ yang tersimpan di balik alam Gresik yang berbukit-bukit. Pada tahun 1935, Van Es yang bekerja di Jawatan Geologi Bandung menulis laporan yang berjudul Hoofdgelohisch Technische Onderzoekingen. Laporan itu menyebutkan di bukit yang menghiasai wajah Gresik miliki batu kapur berkualitas. Laporan itu juga merekomendasikan Gresik cocok untuk diidirikan Pabrik Semen. Tahun 1943, pemerintah Kolonial Belanda mencoba menindaklanjuti laporan tersebut. Sebuah rencana telah disiapkan. Sayang, rencana itu gagal dilaksanakan karena keburu pecah Perang Dunia ke II.
Di masa Revolusi, rencana tersebut dilanjutkan Pemerintah Indonesia. Berbekal laporan Van Es, Wakil Presiden Moh Hatta memerintah dimulainya kajian kembali pendirian pabrik Semen. Untuk memperkuat kajian, dua ahli tambang asal Jerman Dr F Laufer dan A Kraeff melakukan pengeboran untuk dapatkan data geologis yang lebih akurat. Pada Januari 1951, keduanya merangkum hasil pengeboran dalam laporan berjudul Result of Investigation by core drilling of the Pliocene limestone near Gresik. Laporan tersebut menyajikan data bahwa deposit batu kapur yang disurvey mencukupi untuk persedian Pabrik Semen dengan kapasitas produksi 250 ribu ton per tahun, untuk jangka waktu 60 tahun.
Pemerintah RI kemudian menunjuk Bank Industri Negara (BIN) untuk menyiapkan sumber pendanaan bagi pembangunan Pabrik. Untuk kebutuhan valuta asing, digunakan kredit dari Exim Bank Amerika Serikat. Setelah semua siap, pada 25 Maret 1953, bentul legal disiapkan guna menaungi proyek seiring dengan didirikannya Badan Hukum N.V Pabrik Semen Gresik. Akta pendirian dicatat di kantor notaris Raden Meester Soewandi di Jakarta. Ditunjuk sebagai Presiden Komisaris BIN sedang Direktur dijabat salah satu pegawai tinggi di kementerian Perindustrian, Ir Ibrahim bin Pangeran Mohammad Zahier.
Sebagai langkah persiapan pembangunan, awalnya tim diserahkan pada tim perancang dari White Engineering Amerika Serikat. Berikutnya dilanjutkan Mac Donald Engineering. Pada 15 September 1953, tim perancang dari AS ini tiba di Gresik untuk menetukan lokasi dan pola pabrik. Desaian pabrik diserahkan pada G A Anderson sedang gambar detail perencaan digarap oleh H K Ferguson Company. Sepanjang tahun itu, Bagian Geotehnik Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga juga melakukan pengeboran intensif.
Akhirnya, pada April 1955, pembangunan Pabrik Semen Gresik dimulai. Proyek ini berdiri di atas tanah seluas 412 hektar. Tahap pertama, Pabrik didesain dengan kapasitas produksi 250 ribu ton per tahun dengan memiliki dua tanur pembakar. Pembangunan ini lebih cepat 73 hari dari waktu yang direncanakan. Total anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan sebesar USD 14,5 juta dan Rp 512 juta (kurs saat itu). Bersamaan dengan itu, sejumlah 25 teknisi dan tenaga administrasi dari NV Pabrik Semen Gresik dikirim ke luar negeri untuk dapatkan pelatihan. Sebanyak 22 orang dikirim ke AS dengan beasiswa dari ICA dan sisanya dikirim ke Kanada atas beasiswa Colombo Plan.
Memasuki bulan Maret 1957, Semen Gresik telah berada di masa trial operation. Menyambut pengoperasian, Pemerintah RI juga lakukan restrukturisasi manajemen. Pada 1 April 1957, mantan Gubernur Nusatenggara, Sarimin Reksodiharjo diangkat sebagai Presiden Direktur. Sedang Presiden Komisaris ditunjuk Ir Darmawan Mangunkusumo dengan empat orang anggota yakni Mr Soemanang, Sardju Ismunandar, Mr Ismail Thayeb, Soedarno dan Soenggono.
Secara teknis dan manajemen siap, pada 7 Agustus 1957, Presiden RI Ir Soekarno datang ke Gresik dan meresmikan pengoperasian Pabrik Semen Gresik. Dalam sambutannya, Ir Soekarno sangat bangga karena putra-putra Indonesia mampu membangun Pabrik Semen. Sejak itu, tanggal 7 Agustus diperingati sebagai Hari Lahir semen Gresik yang diperingati tiap tahun.
Peran Strategis Pabrik Semen Gresik
Keberadaan Semen Gresik miliki peran strategis. Ini adalah Pabrik Semen pertama yang ada di Pulau Jawa, melengkapi Pabrik Semen Indarung Sumatera Barat yang sudah ada sebelumnya. Berikutnya, Semen Gresik miliki peran vital menyuplai kebutuhan Semen bagi pembangunan infrastruktur di Pulau Jawa yang maju pesat.
Setelah diresmikan oleh Presiden RI Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1957, pabrik Semen Gresik langsung beroperasi. Sesuai setting awal, target produksi 250 ribu ton per tahun mampu dicapai. Kehadiran Semen Gresik ini melengkapi keberadaan Semen Padang yang sudah lebih dulu ada.
Kehadiran Semen Gresik tidak hanya memompa semangat kebangsaan, tetapi kenyataan bahwa letak Semen Gresik yang sangat strategis cukup membuat Presiden Soekarno bangga. Dia bahkan makin membumikan impian semua orang Indonesia, berdiri di atas kaki sendiri.
Dari sisi ekonomis, Semen Gresik dinilai lebih strategis. Itu tak lepas dari keberadaannya di Pulau Jawa. Apalagi, lokasi pabrik di jalur utama transportasi darat dari Surabaya-Jakarta.
Proyek Mercusuar Menggunakan Semen Gresik
Kala itu produk Semen Gresik di percaya untuk dipakai dalam proyek-proyek mercusuar di Jakarta. Misalnya pembangunan Monumen Nasional (Monas), Jembatan Semanggi, Gedung Conefo, Hotel Indonesia, Masjid Istiqlal, dan beberapa proyek lain.
Kepercayaan publik menguat setelah Semen Gresik juga dipakai untuk megaproyek bendungan Jatiluhur di Jawa Barat. Waktu itu kontraktor asal Perancis yang memimpin proyek mengirim sampel beberapa produk semen ke Paris untuk dipakai membangun bendungan. “Hasilnya, kualitas Semen Gresik” yang terbaik dan diputuskan dipakai di proyek tersebut.
Kapasitas meningkat dari 250 ribu ton/th menjadi 14 juta ton/th
Setelah 56 tahun berdiri saat ini di tahun 2013 kapasitas pabrik Semen Indonesia mencapai 14 juta ton/th dan tercatat sebagai kapasitas produksi pabrik semen terbesar di dunia. Sedangkan untuk Semen Indonesia Group total kapasitas tahun 2013 mencapai 30 juta ton yang terdiri atas kapasitas pabrik di Padang mencapai 6,4 juta ton/th, Tonasa 7 juta ton/th ditambah dengan pabrik di Vietnam. Saat ini pula PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk telah menjadi perusahaan semen terbesar di Asia Tenggara dari sisi kapasitas.