BERITA KIM RONGGOLAWEPEMERINTAHANTEKNOLOGI

Dinas Kominfo Tuban Dukung Gerakan Bersama Anti HOAX

KIM Ronggolawe – Dinas Kominfo Kabupaten Tuban sangat mendukung gerakan bersama masyarakat anti Hoax atau berita bohong dan fitnah, yang telah menyesatkan masyarakat pengguna Media sosial akhir-akhir ini.

Kepala Dinas Kominfo Tuban Ir. Hery Prasetyo, MM saat dikonfirmasi Selasa (10/01) menyampaikan, kebijakan pemerintah melalui Kementerian Kominfo sepatutnya harus ditindak lanjuti bersama samapai ke daerah, dan daerah punya kewajiban mendukung kebijakan itu.

“Masyarakat memerlukan informasi yang berkualitas dan benar, sehingga persepsi masyarakat dapat dibangun bahwa berita-berita yang tidak sesuai kondisi faktual memang harus dilenyapkan,” ucap pejabat alumni UGM jogjakarta.

Hery melanjutkan, dengan dukungan informasi yang benar, tentunya ke depan masyarakat akan terdidik secara perlahan-lahan dengan komunikasi dan informasi yang didapat sebagai acuan untuk pengembangan diri, kelompok atau kelembagaan-kelembagaan yang lain.

“Berdasarkan pengamatan saya melalui beberapa media sosial, di Kabupaten Tuban sangat kondusif, namun ada juga beberapa akun yang sudah terkontaminasi dengan akun lain yang sudah menyebarkan berita Hoax,” sesalnya.

Berdasarkan data yang dihimpun dari website resmi kominfo.go.id ada 300 akun media sosial penyebar Hoax yang telah diblokir polisi, dan 773 ribu situs diblokir Kementerian Kominfo dalam waktu setahun terakhir yang mayoritas situs pornografi.

Dari pers release Kementerian Kominfo RI Rudiantara menyampaikankan, Pemerintah concern terhadap merebaknya hoax di berbagai media sosial. Pemerintah bukan tidak ingin dikritik, kritik akan diterima oleh Pemerintah. Tetapi yang terutama adalah bagaimana Indonesia ini memiliki dunia maya yang lebih sehat, lebih bermanfaat, serta berkualitas bagi seluruh masyarakat, termasuk saya sendiri selaku menteri.

Selanjutnya dari maraknya Hoax di Internet. media sosial maupun layanan aplikasi lainnya, Rudiantara menambahkan, Pemerintah dalam menanggulangi munculnya hoax  di berbagai situs dan media sosial dilakukan penapisan atau pemblokiran, akan tetapi ini merupakan langkah akhir.

Keberhasilan Pemerintah bukan karena jumlah banyaknya situs yang telah diblokir akan tetapi bagaimana masyarakat diharapkan bisa menapis sendiri sebelum menyampaikan, mendistribusikan konten itu. Pemerintah bukan senang justru sedih, kenapa situs sedemikian sangat banyak. [CH/AM]

kimronggolawe

Admin Web kimronggolawe.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button